Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo: Apa Pun yang Menentang KAMI, Itu Peringatan dari Allah

Kompas.com - 19/09/2020, 07:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com  – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri deklarasi yang digelar di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (18/9/2020).

Deklarasi ini diikuti oleh anggota KAMI dari wilayah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.

Mantan Panglima TNI ini menyampaikan orasi singkat membakar semangat massa aksi.

Tampak hadir pula Ketua Umum Komite Khittah Nahdlatul Ulama (NU) 1926 Rochmat Wahab. Lalu tokoh publik MS Kaban dan Bambang Sutedjo, Presidium KAMI Jawa Tengah Mudrik M Sangidu, dan Presidium KAMI Yogyakarta Sukri Fadholi. 

Gatot mengatakan, KAMI merupakan gerakan moral yang hadir untuk menyelamatkan Indonesia.

Baca juga: Jadi Deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo Singgung Ancaman Proxy War

 

Ia menilai ada sebagian kelompok yang terorganisasi rapi saat ini untuk mengganti Pancasila, yang otomatis akan mengganti NKRI.         

“Di Magelang ini saya mengenyam pendidikan militer. Di sini pula saya mengucap sumpah prajurit, yakni setia pada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Lalu saya sekarang bangkit, karena ada sebagian kelompok yang berusaha mengubah Pancasila,” ujarnya.

Ia mengeklaim, deklarasi di Magelang tidak ada perintah dari pusat, tetapi inisiatif sendiri.

Gatot menyadari ada sejumlah penolakan atas kehadiran KAMI di beberapa wilayah, termasuk di Magelang. Namun, ia menyatakan hal itu justru membuat kelompok ini tetap tangguh.

“Spanduk-spanduk itu, apa pun yang menentang KAMI, menurut saya adalah itu peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih kuat, lebih tangguh, dan tidak berhenti,” tandas Gatot ditemui seusai orasi.

Para penolak ini, kata Gatot, tidak menjadi masalah. Mereka yang menolak merupakan saudara sesama Indonesia juga. Ia pun meminta massa KAMI untuk tidak memusuhinya.

“Kalau ada yang menjelekkan KAMI, tapi berjuang untuk Indonesia berarti sama, mereka saudara kita juga. Selama tujuan mereka adalah untuk Indonesia, untuk Indonesia, untuk Indonesia, maka mereka kawan kita. Tapi, kalau melawan Indonesia otomatis jadi lawan KAMI," tegas Gatot.

Sementara itu, Presidium KAMI Jawa Tengah Mudrik M Sangidu mengutarakan, Jawa Tengah harus menjadi lokomotif dan pionir perubahan yang ada di Indonesia.

Dari Magelang ini pula mengalir perjuangan untuk merobohkan rezim jahat.

“Kalau rezim sekarang dinilai baik, maka mereka yang menyetujuinya itu buta dan tuli,” katanya dalam orasi.

Baca juga: Megawati Singgung Deklarasi KAMI: Banyak yang Ingin Jadi Presiden

Menurutnya, KAMI lahir dari masyarakat yang teraniaya dan tertindas rezim.

Ia pun mengingatkan para pejabat untuk tidak semena-mena dan sombong kepada rakyatnya. Sebab, ada kekuatan rakyat atau people power yang bisa saja meruntuhkan rezim zalim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com