Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Bentuk Tim Khusus Awasi Penyebaran Covid-19 di Bodebek dan Klaster Pilkada

Kompas.com - 18/09/2020, 14:58 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sementara untuk menekan angka keterpaparan, Gugus Tugas memaksimalkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang dinilai berhasil dilakukan di sejumlah tempat.

Penerapan PSBM akan dibantu dengan unit edukasi dan unit pengawasan yang akan dibentuk di tiap kabupaten/kota. Kota Bogor menjadi proyek percontohan dua unit tersebut.

"Tim Edukasi yang baru dibentuk di Kota Bogor akan kami jadikan percontohan di daerah lain," jelas Kang Emil.

Menindak lanjuti kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan terduga Covid-19 diisolasi di tempat khusus, Kang Emil memastikan sejumlah hotel di berbagai daerah sudah bersedia memberikan fasilitas isolasi.

"Hotel-hotel sudah banyak yang bersedia di zona-zona yang kami anggap perlu dalam menindaklanjuti kebijakan terkait kepada suspect atau dulu namanya PDP untuk diisolasi khusus," katanya.

Emil juga meminta Pemerintah Pusat membantu Jabar dalam tes PCR agar dapat mengejar target WHO 1 persen dari total jumlah penduduk.

Menurutnya, saat ini Jabar telah mampu menguji 50 ribu sampel PCR per minggu. Namun karena penduduk Jabar hampir 50 juta jiwa atau terbanyak di Indonesia, angka tersebut dinilainya masih kurang. Dengan bantuan Pemerintah Pusat, kapasitas tes PCR Jabar diharapkan menjadi dua kali lipat.

"Kami sudah mampu menguji 50 ribu sampel per minggu tapi karena jumlah penduduk kami banyak kami harusnya dua kali lipat karena itu kami mohon pusat untuk turut membantu pengujian," harap Kang Emil.

3 Provinsi dengan tren peningkatan tinggi

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, tiga provinsi mengalami tren peningkatan kasus harian tersebar di wilayah DKI Jakarta, Jabar dan Jateng.

Sementara tiga provinsi yang angka kesembuhannya teringgi yaitu Jateng (64 persen) dan Sumatera Utara (59 persen) dan Jabar (55 persen).

"Jabar akan kita upayakan menaikan tingkat kesembuhannya walaupun tingkat kematiannya sudah rendah," tutur Luhut.

Dari catatannya, rata-rata kasus harian di Jabar periode bulan Juli sampai 16 September 2020 terbilang fluktuatif. Hal sama juga terjadi pada angka kesembuhan.

"Kalau kita lihat datanya sebenarnya angka-angka di Jabar masih fluktuatif, pernah meningkat dan kembali menurun," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com