Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu Sudirman Pecah Saat Bertemu Anaknya yang Berpisah 21 Tahun

Kompas.com - 18/09/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Kembali ke Malaysia, kucing-kucingan dengan petugas

Sudirman memilih nekat kembali ke "Negeri Jiran" melalui jalur ilegal.

Selama belasan tahun itu, para pekerja ilegal selalu kucing-kucingan dengan petugas di Malaysia.

"Bila ada operasi pendatang haram, ada saja info sampai ke kita. Kita lari sembunyi jauh ke dalam hutan, tidak jarang kami tidur dalam hutan," sebutnya.

Akhirnya, mereka tertangkap petugas berpakaian preman di dekat kilang kayu tempatnya bekerja dan dideportasi.

Baca juga: Tito Sebut Tak Ada Batas Jelas antara Indonesia-Malaysia di Sebatik

Ingin berkumpul dengan keluarga

Sudirman (tengah baju putih lengan hitam) di tengah keluarga besarnya di Bacukiki Pare Pare Sulsel, Sudirman merantau ke Maaysia sejak usia 13 tahun diduga menjadi korban trafficking (Samsuddin) Kompas.com/Ahmad Dzulviqor Sudirman (tengah baju putih lengan hitam) di tengah keluarga besarnya di Bacukiki Pare Pare Sulsel, Sudirman merantau ke Maaysia sejak usia 13 tahun diduga menjadi korban trafficking (Samsuddin)
Namun, kali ini Sudirman mengaku tidak ingin kembali ke Malaysia.

Dia ingin berkumpul dengan keluarga dahulu selama dua bulan.

Rencananya, dia akan mencari pekerjaan di Nunukan.

"Di kampung (Parepare) peluang kerja sangat sedikit. Kalau di Nunukan kerja rumput laut, penghasilan lumayan," ucap dia.

Sudirman merasa sangat bahagia bisa bertemu dengan keluarga, terutama ibunya, setelah terpisah selama 21 tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com