Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahir Kondisi Meninggal, Jasad Bayi Dibungkus Plastik dan Dikubur Pasangan Selingkuh di Kebun

Kompas.com - 17/09/2020, 19:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MN (35) seorang ibu rumah tangga di Sikka, NTT diamankan polisi karena menguburkan bayi yang baru ia lahirkan di kebun di Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama,

Bayi perempuan tersebut adalah hasil hubungannya dengan seorang pemuda satu desa berinial P. Saat menguburkan jasad bayi, MN dibantu oleh P.

Peristiwa tersebut berawal saat MN menjalin hubungan dengan P. Mereka kerap berhubungan badan hingga MN hamil anak P.

Baca juga: Terungkap, Bayi yang Dikubur di Kebun Hasil Hubungan Pasangan Selingkuh Ini

Sabtu (12/9/2020), saat kehamilan berusia 6 bulan MN mengeluh sakit perut.

Ternyata hari itu ia melahirkan bayi perempuan. Dari pengakuan MN, bayinya lahir dalam kondisi meninggal,

Dibantu P, MN memasukkan jasad bayi mereka ke dalam kantong plastik warna hitam dan biru. Lalu P menguburkan jasad bayinya di salah satu kebun warga.

"Pelaku dan selingkuhan sudah seringkali melakukan hubungan badan layaknya suami istri hingga MN hamil 6 bulan," ungkap Kapolres Sikka Sajimin, Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Lihat Selingkuhan Kejang-kejang Saat Berhubungan Badan, Pria Ini Kabur Bawa Ponsel Korban

Dikira kuburan hewan

Jasad bayi pasangan selingkuh tersebut pertama kali ditemukan oleh Partrisius Nong Pit dan Maria Nona Once. Mereka pergi ke kebun untuk memetik jambu mente pada Senin (14/9/2020).

Saat itu mereka curiga dengan tumpukan batu dan tanah yang sudah gembur di pinggir jalan. Mereka mengira itu adalah kuburan hewan.

Baca juga: Suami Selingkuh dan Tinggalkan Banyak Utang, Ramlah Lapor Polisi: Habis Emas Saya...

Untuk memastikan, Partrisius bertanya ke RT setempat. Ia kemudian mendapatkan informasi jika tidak ada hewan mati di wilayah tersebut. Karena masih curiga, ia pun melapor ke Pospol Talibura.

Oleh kepala desa setempat dan warga, tanah tesebut digali dan ditemukan kantong plastik berwarna biru dan hitam yang berisi jasad bayi.

Oleh polisi, jasad bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Tanarawa.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com