Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Desa di Ponorogo Terapkan Lockdown Setelah Ada Warga Positif Covid-19

Kompas.com - 17/09/2020, 13:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Dua desa di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memberlakukan lockdown lokal setelah warga yang tinggal di desa terkonfirmasi positif Covid-19.

Penerapan lockdown di dua desa mulai Selasa (15/9/2020) hingga sepuluh hari ke depan.

Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta menyatakan, dua desa yang menerapkan lockdown yakni Desa Kutu Kulon dan Desa Karanggebang.

“Pelaksanaan lockdown di Desa Kutu Kulon berlaku mulai Selasa (15/9/2020) hingga Jumat (25/9/2020). Namun, yang di-lockdown di desa itu hanya satu RT dengan jumlah warga mencapai 170 orang,” kata Edy, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (17/9/2020) siang.

Baca juga: Bali Kembali Batasi Aktivitas Masyarakat Setelah Kasus Covid-19 dan Kematian Melonjak

Edy menuturkan, penerapan lockdown di Desa Kutu Kulon setelah ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak empat orang.

Dari jumlah itu, satu meninggal dunia dan tiga orang masih menjalani isolasi di rumah sakit.

Sementara itu, penerapan lockdown di Desa Karanggebang dilakukan lantaran ada suami istri yang berkontak dengan saudaranya yang meninggal terpapar Covid-19 di Desa Kutu Kulon.

Selain itu, ditemukan kasus positif Covid-19 yang sudah dilakukan tracing.

Saat ini warga masih menunggu hasil uji swab yang berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Terhadap fakta itu, Pemerintah Desa Karanggebang menutup akses jalan masuk mulai Selasa (15/9/2020) hingga Senin (28/9/2020).

Untuk akses jalan di desa itu, saat ini terdapat satu titik pintu keluar masuk.

Kepala Desa Karanggebang, Abdul Basyid menyatakan, penutupan beberapa akses ruas jalan masuk untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Sebab, keberadaan Desa Karanggebang berbatasan langsung dengan dua desa yang memiliki kasus warganya meninggal terpapar Covid-19.

“Kami menutup jalan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dan menghindari klaster dari Tegal Sari dan Kutu Kulon. Apalagi desa kami berbatasan langsung dengan dua desa yakni Tegal Arum dan Kutu Kulon,” kata Abdul.

Kekhawatiran warga lantaran satu warga Desa Tegal Sari meninggal terpapar corona.

Baca juga: Tabrak Polwan, Kepesertaan Wakil Bupati Yalimo di Pilkada Belum Terpengaruh

 

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kutu Kulon di mana satu warganya meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

Abdul mengatakan, total warganya yang terpapar corona hingga saat ini mencapai dua orang.

Dari jumlah itu, 12 dilakukan uji swab karena berkontak erat dengan dua warga yang terlebih dahulu terpapar corona.

Untuk penutupan jalan tidak akan dilakukan hingga tanggal 28 September bila hasil swab 12 yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 negatif semua.

Saat ini, Pemerintah Desa Karanggebeng menunggu pemberitahuan hasil uji swab dari Dinkes Ponorogo.

“Kalau semuanya hasilnya negatif maka penutupan jalan tidak akan sampai dilakukan hingga tanggal 28 September,” ujar Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com