TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya mengalami kenaikan 7 kasus dalam sehari seusai rilis hasil swab pada Rabu (16/9/2020) kemarin.
Pihaknya langsung akan mengevaluasi beberapa tempat umum dadakan seperti pasar musiman atau kojengkang yang selama ini diadakan saat adapatasi kebiasaan baru (AKB).
"Karena jumlah kasus positif Covid-19 naik lagi dan menjadi kondisi darurat, kami akan mengevaluasi melalui gugus tugas beberapa pasar dadakan atau kojengkang yang selama ini disinyalir menimbulkan kerumunan orang. Kita akan evaluasi, dan kemungkinan akan ditutup kalau terus kondisi seperti ini," jelas Budi kepada wartawan di kantornya, Kamis (17/9/2020).
Baca juga: BNN Gagalkan Penyelundupan 13 Kg Sabu di Bus Medan-Tasikmalaya
Selama ini terdapat beberapa pasar musiman tersebar di wilayah Perkotaan Tasikmalaya, seperti Pasar Kuliner Mambo, Pasar Mingguan Dadaha, Pasar Dadakan Car Free Day dan Pasar Reboan Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Tapi bukan hanya pasar dadakan saja, lanjut Budi, beberapa acara atau tempat yang sifatnya mengumpulkan massa pun akan dievaluasi untuk tak dilaksanakan saat kondisi jumlah terkonfirmasi Covid-19 terus naik.
"Bukan hanya itu, semua even, acara atau tempat umum semuanya akan kita batasi dan evaluasi, bahkan sampai pembatalan dan penutupan nantinya setelah hasil evaluasi," ujar Budi.
Budi pun selama ini terus memantau perkembangan operasi ketat mengawasi kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan selama AKB diperketat.
Baca juga: Antisipasi Pasien Covid-19 Luar Daerah, Pemkot Tasikmalaya Sediakan Gedung Baru 5 Lantai
Sosialisasi sampai ke tingkatan terbawah seperti RT dan RW pun terus dilakukan untuk menekan penyebaran corona.
"Razia dan sosialisasi oleh gugus tugas terus dilakukan sampai ke level bawah. Diharapkan masyarakat mengetahui kondisi darurat ini dan lebih waspada serta mematuhi imbauan protokol kesehatan," tambahnya.