Cerita Satpol PP Badung soal Turis Marah Terjaring Razia Masker

BADUNG, KOMPAS.com - Petugas gabungan Satpol PP Badung dan kepolisian terus melakukan operasi yustisi penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes).

Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, operasi rutin digelar dua kali sehari dari gabungan tim kabupaten.

Kemudian, dua kali sehari dari gabungan masing-masing kecamatan yang dibantu dari Satgas Desa/Kelurahan.

Salah satunya sidak prokes dilakukan di sekitar Pantai Pererenan, Mengwi, Badung, Bali, pekan lalu.

Baca juga: Tabrak Polwan, Kepesertaan Wakil Bupati Yalimo di Pilkada Belum Terpengaruh

Dalam operasi tersebut, dari 39 orang yang terjaring razia masker, 28 orang merupakan warga negara asing.

Mereka memang membawa masker, tetapi tak memasangnya dengan benar.

"Bawa masker, tapi tak pakai dengan benar. Ada yang hanya ditaruh di dagu," kata Suryanegara, saat dihubungi, Kamis (17/9/2020).

Suryanegara menceritakan, saat terjaring razia masker tersebut, rata-rata WNA tersebut tidak terima dan marah.

Mereka menganggap dirinya sudah aman karena mengendarai motor sendirian, menggunakan helm, dan di tempat terbuka.

"Karena mereka menganggap saat sudah naik motor mobil, apalagi sendiri menganggap sudah terhindar atau aman dari Covid-19," cerita dia.

Suryanegara mengatakan, razia atau operasi ini akan terus dilakukan mengingat kasus Covid-19 di Bali terus meningkat.

Selama sepekan menggelar operasi ini, pihaknya menemukan 316 warga yang tak mengenakan masker dengan benar.

Mereka rata-rata menganggap keadaan sudah normal dengan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru.

"Mungkin kesadaran mulai menurun dengan pemberlakuan kehidupan baru sudah bebas saja. Mungkin juga karena sebelumnya ada tren penurunan penyebaran wabah dan sehat makin banyak," imbuh dia. 

Baca juga: Biaya Rapid Test di Bandara Ngurah Rai Bali Turun Jadi Rp 85.000

Adapun perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali mencatat pertambahan kasus sebanyak 49 orang melalui transmisi lokal, Rabu (16/9/2020).

Kemudian, pasien sembuh bertambah 50 orang dan meninggal dunia 4 orang.

Dengan demikian, secara kumulatif terkonfirmasi positif sebanyak 7.429 orang, sembuh 5.887 orang (79,24 persen), dan meninggal dunia 188 orang (2,53 persen).

Sementara kasus aktif menjadi 1.354 orang (18,23 persen).