Keluarga Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata City Masih Tunggu Hasil Tes DNA

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Jenazah yang ditemukan meninggal dunia di Apartemen Kalibata City diketahui berinisial RHW (32). Namun demikian, keluarga masih menunggu hasil tes DNA.

RHW sempat dilaporkan hilang sejak 9 September 2020 lalu. Keluarga juga sudah melaporkan hilangnya RHW ke Polda Metro Jaya.

Dari pengamatan Kompas.com, di rumah RHW daerah Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman tampak beberapa orang mulai berdatangan.

Baca juga: Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata City Dibawa ke Polda Metro Jaya

Ibu dari RHW juga tampak berada di rumah.

"Maaf saya belum bisa memberikan komentar," ujar Ibu RHW saat ditemui di kediamannya, Kamis (17/09/2020).

Keluarga sampai saat ini masih menunggu informasi dari Jakarta, termasuk hasil dari tes DNA.

"Masih menunggu keluarga di Jakarta, menunggu tes DNA. Kami belum memastikan," urainya.

Dari informasi yang beredar RHW merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Saat dicek website Perpustakaan Digital Fakultas Ilmu Budaya UGM memang tertera nama RWH. Dia menyelesaikan skripsinya pada 2012.

Baca juga: Fakta Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City, Berawal dari Pencarian Orang Hilang

Saat dikonfirmasi, Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengatakan akan mengecek di data alumni.

"Ini kami cek di data alumni belum dapat info mas. Keluarga besar UGM turut berduka dan kaget mendengar berita tersebut, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan pelaku segera ditangkap dan mendapatkan proses keadilan seadil adilnya," urainya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2020) malam.

Mayat laki-laki itu ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang tidak utuh, diduga menjadi korban mutilasi.

Baca juga: Polisi: Pelaku Mutilasi Jenazah Pria di Kalibata City Lebih dari Satu Orang

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan mayat yang ditemukan itu sebelumnya dikabarkan hilang sejak 9 September 2020.

"Inisialnya RHW, yang menyatakan sejak tanggal 9 (September) hilang," ujar Yusri.