Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Pesut Sungai Mahakam dan Pesut Teluk Balikpapan, Keduanya Terancam Punah

Kompas.com - 17/09/2020, 11:01 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sungai Mahakam dan Teluk Balikpapan merupakan dua lokasi di Kalimantan Timur yang menjadi habitat asli pesut.

Pesut yang mendiami Sungai Mahakam disebut pesut mahakam atau mamalia air tawar (Orcaella brevirotris).

Penamaan mahakam pada pesut diambil dari nama sungai sebagai habitat satu-satunya Indonesia.

Baca juga: Pesut Mahakam Pernah Dibawa ke Jakarta untuk Atraksi Pertunjukan

Sementara jenis pesut yang mendiami Teluk Balikpapan adalah pesut pesisir atau lumba-lumba irrawaddy.

“Mereka (pesut) saudara dekat berdasarkan analisis DNA,” ungkap Peneliti Yayasan Konservasi Pesut, Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) Danielle Kreb kepada Kompas.com belum lama ini.

Temuan perbedaan kedua pesut tersebut berdasarkan hasil riset RASI pada 2015.

Secara fisik keduanya nyaris sama yakni tubuh berbentuk seperti torpedo, punya kepala bulat dengan dahi tinggi, memiliki lubang nafas di atas tubuh belakang kepala, mempunyai gigi dan kelopak mata serta berlidah mirip manusia.

Baca juga: Rengge, Alat Tangkap Nelayan di Kaltim yang Jadi Penyebab Tertinggi Kematian Pesut

Bedanya hanya ruang hidup, habitat pesut pesisir hanya di daerah pesisir seperti Teluk Balikpapan, sedang pesut mahakam di sungai mahakam.

Di perairan Teluk Balikpapan, kata Danielle, pesut pesisir merupakan penghuni tetap. Jumlahnya diperkiraan 71 ekor diidentifikasi melalui foto sirip punggung pada 2015.

Jumlah tersebut diprediksi terus berturun seiring ancaman yang terjadi di Teluk Balikpapan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com