Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkit Setelah Bangkrut dan Rugi Rp 1 Miliar, Pria Ini Sukses Jualan Ramen Instan

Kompas.com - 17/09/2020, 08:10 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kisah perjalanan bisnis kuliner yang dijalani oleh seorang pria muda berusia 29 tahun asal Garut, Jawa Barat, bernama Prayogo Pangestu Quddus, mungkin bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin memulai sebuah usaha agar tidak patah arang ketika bisnisnya gagal.

Pria yang akrab disapa Yogo ini terbilang cukup berani melawan arus konvensional dan telah membuktikannya melalui kesuksesan brand Gorilla Food yang diinisasinya.

Sukses di awal usaha permah dirasakan Yogo. Kala itu, sekitar tahun 2012, dia memulai bisnis kulinernya dengan mendirikan restoran Gorilla Ramen di Garut, Jawa Barat.

Baca juga: 2 Hari Pengetatan PSBB, 23 Tempat Usaha Ditutup karena Langgar Protokol Kesehatan

 

Dari resto yang menyajikan makanan khas Jepang ini, Yogo meraup banyak keuntungan finansial. Hal tersebut wajar lantaran pada saat itu, tidak banyak tempat makan representatif di wilayah Garut.

"Semangat awal membangun resto Gorilla Ramen itu karena saya terinspirasi Bob Sadino yang berhasil menjadi pengusaha muda sukses meski enggak pernah mengenyam bangku perkuliahan," ujar Yogo saat ditemui di Bandung, Rabu (16/9/2020).

Keberhasilan resto miliknya menguatkan Yogo untuk mengembangkan lini bisnisnya ke makanan ringan kemasan melalui brand lain, Mini Gori.

Tidak tanggung-tanggung, dia nekat menggelontorkan modal usaha sebesar Rp 1 miliar untuk membesarkan nama brand tersebut. Namun kenyataan tidak selalu semanis harapan.

"Mini Gori dibangun tahun 2017, di awal saya menikah. Sayang, saya bangkrut dan rugi Rp 1 miliar," kata Yogo.

Yogo mengatakan, kerugian besar tersebut memang cukup perih dirasakannya. Namun, dia menganggap nominal tersebut adalah harga yang pantas untuk membeli pengalaman.

"Pengalaman ini buat saya belajar kalau setiap jenis usaha memiliki karakter dan tantangan yang berbeda. Kegagalan ini sangat berarti bagi saya, sampai saat ini," ungkapnya.

Yogo percaya istilah proses tidak akan mengkhianati hasil. Setelah mengalami kebangkrutan, dia memutuskan kembali bangkit berdiri.

Lagi-lagi, niat itu tidak selalu semanis harapan. Tidak sedikit lini usaha Yogo yang mati. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk terus belajar dan tidak berhenti untuk berusaha.

Di ujung usahanya, Yogo akhirnya memutuskan untuk membangun Ramen Gorilla Instan dalam bentuk kemasan pada tahun 2018.

Kali ini, Yogo berhasil membuktikan kerja kerasnya, Ramen Gorilla Instan sukses besar, baik dari segi omset maupun distribusi.

Kini, distribusi Ramen Gorilla Instan tersebar di seluruh nusantara melalui keberadaan agen atau reseller.

Meski tidak menyebut angka pasti, Yogo mengatakan omset per bulannya bisa menyentuh angka miliaran rupiah.

Jika dulu bisnis rumah makan ramennya menjadi primadona di Garut karena minim saingan, Ramen Gorilla Instan ini bisa unggul lantaran tidak banyak pemain bisnis makanan kemasan di Indonesia yang memilih ramen sebagai komoditi utama.

Namun Yogo memilih untuk tidak berpuas pada satu titik kesuksesan. Dia akhirnya melakukan pengembangan bisnis dengan membuat makanan kemasan lainnya yang diberi nama Gorilla Baso Aci pada tahun 2020.

"Alhamdulillah Ramen Gorilla Instan dan Gorilla Baso Aci sesuai ekspektasi. Pengalaman kegagalan Mini Gori yang membuat saya terus belajar di bisnis makanan kemasan," tuturnya.

Baca juga: Kisah Mereka yang Sukses Kembangkan Bisnis Saat Pandemi...

Di awal pendiriannya, Gorilla Baso Aci langsung diterpa kendala, yakni pandemi covid-19. Namun, berkat jaringan agen yang mencapai ratusan di seluruh penujuru nusantara, Gorilla Baso akhirnya mampu bertahan dari badai pandemi Covid-19 dan mampu bersaing dengan para pengusaha baso aci yang lebih dulu bermain di segmen ini.

"Saya percaya, di belakang bisnis yang berhasil, ada doa yang ikhlas. Maka saya banyak memberdayakan tenaga kerja yang sebelumnya kurang beruntung. Semoga dengan ini Gorilla Food dapat terus eksis, berkembang, dan berkah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com