Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Gresik Luncurkan Aplikasi Poedak, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 17/09/2020, 07:47 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat berbagai pihak melakukan inovasi untuk dapat beradaptasi dengan tatanan normal baru.

Sarana aplikasi berbasis online atau daring menjadi sebuah pilihan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Guna memudahkan pengurusan administrasi kependudukan, sekaligus menghindari kerumunan massa yang berpotensi menghadirkan klaster baru penyebaran Covid-19, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, secara resmi meluncurkan aplikasi pendaftaran online administrasi kependudukan (Poedak).

"Aplikasi Poedak baru kami mulai pada tanggal 14 September kemarin. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan WhatsApp, kali ini berbasis website," ujar Kepala Dispendukcapil Gresik Khusaini, saat ditemui di ruang kerja, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Kontak dengan Ketua KPU Gresik, 8 Komisioner dan Staf Dinyatakan Negatif Covid-19

Khusaini menuturkan, aplikasi ini cukup mudah diakses oleh mereka yang hendak melakukan pengurusan administrasi kependudukan.

Hal itu dikarenakan layanan dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu dan mengantre di kantor Dispendukcapil seperti sebelumnya.

Sebab, layanan ini dapat diakses melalui ponsel, gadget, laptop maupun komputer yang dimiliki oleh pemohon di rumah atau tempat kerja.

Terlebih, akses layanan dapat dilakukan selama 24 jam non stop.

"Syaratnya, pemohon cukup melampirkan NIK (Nomor Induk Kependudukan), scan KK (Kartu Keluarga) lama, nomor telepon dan email. Baru kemudian kami kasih akun dan password, agar bisa login di https//poedak.gresikkab.co.id," ujar dia.

Setelah melakukan pendaftaran, pemohon tinggal menunggu dokumen yang diharapkan dikerjakan oleh para petugas di Dispendukcapil Gresik.

Proses pengerjaan dokumen baru, kata Khusaini, tidak lebih dari 24 jam.

Begitu proses rampung dikerjakan, pemohon bakal diberitahu dan selanjutnya dapat mengambil dokumen baru tersebut di kantor kecamatan, sesuai dengan domisili pemohon masing-masing.

"Semua bisa dilakukan dengan aplikasi Poedak ini. Mulai pengurusan akte kelahiran, akte kematian, pendaftaran KK, mutasi penduduk, pendaftaran cetak KTP, hingga pendaftaran kartu untuk anak," kata dia.

Kemudahan lainnya, lanjut Khusaini, pemohon yang berasal dari satu keluarga tidak harus berulang kali melakukan proses pendaftaran.

Karena, satu akun dan password yang diberikan, bisa digunakan bersama asalkan tercantum dalam satu KK.

Baca juga: Tidak Pakai Masker, Puluhan Warga Gresik Didenda Rp 150.000 dan Gali Kubur untuk Pasien Covid-19

"Untuk dokumen-dokumen yang disyaratkan, bisa saja difoto asalkan kelihatan jelas, kebaca. Tapi alangkah baiknya, bila dokumen itu discan untuk memudahkan petugas kami," tutur Khusaini.

Kendati sudah diluncurkan dan bisa digunakan sejak 14 September kemarin, Khusaini mengatakan, pihaknya masih terus melakukan sosialiasi.

Khususnya bagi para petugas yang ada di kecamatan, lantaran aplikasi ini masih baru dan diharapkan tidak sampai mengganggu dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Ini juga sebagai upaya kami dalam mengikuti anjuran pemerintah untuk penegakan protokol kesehatan, dengan sebisa mungkin menghindari kerumunan banyak orang," ucap dia.

Kerja sama 12 rumah sakit

Aplikasi Poedak yang diluncurkan Dispendukcapil Gresik kali ini, kata Khusaini, juga sudah menjalin kerja sama dengan 12 rumah sakit yang ada di Kabupaten Gresik.

Hal itu dalam rangka memudahkan pasien dan manajemen rumah sakit dalam pengurusan administrasi kependudukan.

Baca juga: Kawal Bakal Calon Tes Kesehatan, Ketua KPU Gresik Malah Dinyatakan Positif Corona

"Jadi bersama 12 rumah sakit yang sudah kerja sama ini, semisal ada pasien yang baru melahirkan, mereka bisa langsung pulang dengan membawa KK baru berikut akte kelahiran anaknya," tutur Khusaini.

Khusaini berharap, ke depan akan lebih banyak rumah sakit di Kabupaten Gresik yang melakukan kerja sama, untuk membantu dan memudahkan pasien atau warga dalam kepengurusan administrasi kependudukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com