Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung RS Khusus Covid-19 Pulau Galang Rusak akibat Angin Kencang

Kompas.com - 16/09/2020, 21:34 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kerusakan di bagian atap dan dindingnya.

Kerusakan terjadi setelah rumah sakit tersebut dihantam angin kencang yang disertai hujan pada Rabu (16/9/2020), sekitar pukul 02.30 WIB.

Meski rumah sakit mengalami kerusakan yang cukup berarti, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.

Baca juga: Kabag Hukum Pemkot Batam Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi Rp 685 Juta

“Rusaknya berada di Gedung A, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Padahal saat kejadian gedung tersebut diisi sekitar 160 orang yang tengah menjalani perawatan dan karantina,” kata Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan saat dihubungi, Rabu.

Ihsan mengatakan, saat ini perbaikannya sedang berjalan.

Kemudian, 160 orang yang sebelumnya dirawat di gedung tersebut sudah dipindahkan ke gedung lain di sebelahnya.

“Mungkin karena berhadapan langsung dengan alam terbuka, karena tidak ada pepohonan dan bangunan lainnya, jadi langsung halaman kosong. Hal ini mungkin memudahkan diterjang angin,” kata Ihsan.

Baca juga: Bangunan SMAN 5 Karimun Rusak Diterjang Angin Kencang

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Didi Kusmarjadi.

Didi mengatakan, kerusakan hanya sebagian kecil dan saat ini dalam proses perbaikan.

“Untuk pelayanan di rumah sakit juga tidak mengalami kendala, ya tidak mengganggu pelayanan,” kata Didi melalui pesan singkat, Rabu.

Didi mengatakan, jumlah pasien yang dirawat di RSKI Covid-19 Pulau Galang mencapai 228 orang.

Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan pasien yang dirawat di rumah sakit lain di Batam.

“Untuk total pasien Covid-19 yang sedang dirawat telah mencapai 355 orang, di mana tersebar di berbagai rumah sakit di Batam,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Batam Suratman mengatakan, angin kencang yang terjadi dini hari tadi disebabkan oleh adanya pembentukan awan cumulonimbus (CB) di sekitar Kepri.

Awan tersebut mengakibatkan tekanan udara menjadi rendah.

“Angin kencang yang disertai hujan ini sebagai cuaca ekstrem dan terjadi hampir di seluruh wilayah Batam saat ini. Jadi perlu diwaspadai,” kata Suratman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com