Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Diminta Turunkan Kasus Covid-19 Selama 2 Pekan, Ganjar: Perlu Ada Gerakan Masif

Kompas.com - 16/09/2020, 17:42 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng TNI/Polri dan Satpol PP menggerakkan operasi masif di sejumlah lokasi kerumunan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Upaya tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah pemerintah pusat untuk menurunkan jumlah penularan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Kita butuh kerja sama untuk menurunkan penularan, angka kematian dan menaikkan angka kesembuhan. Sudah tujuh bulan ini mengerjakan tapi di sana sini masih perlu kita tertibkan. Hari ini kami menggelar operasi bersama TNI/Polri untuk menertibkan sekaligus mengedukasi masyarakat," kata Ganjar usai memimpin apel pasukan gabungan di Balai Kota Semarang, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Ganjar Klaim Angka Kematian Covid-19 di Jateng Turun Jadi 2,55 Persen dalam Sepekan

Selain itu, Ganjar juga meminta rumah sakit dan laboratorium untuk mengoptimalkan fasilitas penanganan Covid-19 agar angka kematian di Jateng semakin menurun dan angka kesembuhan meningkat.

"Saya minta lakukan perbaikan-perbaikan fasilitas lab diperbaiki, SOP rumah sakit dan perlindungan tenaga medis ditingkatkan sehinga rumah sakit lebih manageable. Kalau ini bisa dilakukan maka semua bisa dikendalikan," ucapnya.

Ganjar mengatakan ibu kota Jawa Tengah ini memang menjadi perhatian. Namun, bukan berarti mengabaikan daerah yang lain.

"Maka perlu ada gerakan masif. Kita diminta dalam waktu dua minggu ini, kasus penularan Covid-19 di Kota Semarang bisa turun," tegasnya.

Ganjar pun akan menerapkan sanksi yang lebih tegas kepada masyarakat jika masih banyak yang melanggar.

"Tapi kalau itu tidak terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin kita menerapkan sanksi yang lebih tegas. Jateng punya Perda yang mengatur pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. Perda itu tahun 2013 dan saya terjemahkan dalam Pergub. Itu sanksinya cukup berat, yakni dipenjara selama 6 bulan dan bisa didenda Rp 50 juta," tegasnya.

Namun Ganjar ingin menyampaikan pada masyarakat, bahwa pihaknya tidak mau menghukum dengan sanksi itu.

Ia hanya minta masyarakat membantu dengan tertib dan taat melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

"Masyarakat ayo bantu kami, saya sampaikan bahwa saya tidak ingin menghukum, kami hanya butuh masyarakat tertib untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga, tetangga dan masyarakat lainnya," jelasnya.

Baca juga: Data Covid-19 di Jateng Berbeda dengan Pusat, Ganjar: Masyarakat Jadi Cemas

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti kasus Covid-19 yang masih cukup tinggi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Dua daerah yang menjadi perhatian khusus tersebut antara lain Kota Semarang dan Kudus.

Menko meminta Jawa Tengah dilakukan pengetatan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 di daerah tersebut bisa menurun dalam waktu dua pekan.

Selain itu, Menko juga meminta patroli rutin dan kerumunan dibatasi maksimal lima orang dengan melibatkan TNI/Polri agar kasus Covid-19 cepat melandai

"Sesuai arahan Presiden, saya minta dalam waktu dua minggu ini, sudah ada hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang," kata Luhut saat rapat koordinasi dengan Ganjar di Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (15/9/2020).

Luhut mengapresiasi kinerja Jateng yang berhasil menurunkan angka kematian cukup signifikan pada pekan ini. Langkah itu dinilai tepat dan harus dimasifkan agar cepat terkendali.

"Jawa Tengah ini bagus, angka kematiannya turun signifikan. Semarang saya lihat hanya Kota Semarang dan Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik, maka Jawa Tengah akan bagus," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com