Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Fakta Sosok Penusuk Syekh Ali Jaber | Susah Diajari Belajar Online, Bocah SD Dibunuh Ibu dengan Sapu

Kompas.com - 16/09/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

2. Sulit diajari belajar online, bocah SD meninggal dipukuli sapu oleh orangtua

Seorang bocah kelas 1 SD tewas setelah dipukuli ibunya yang berinisial LH menggunakan sapu.

Penyebabnya, LH kesal karena putrinya sulit diajari saat belajar online di rumah.

"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma

"Dicubit di bagian paha, selanjutnya dipukul dengan tangan kosong di bagian paha. Lalu si anak juga dipukul dengan gagang sapu dari kayu sebanyak lima kali di bagian kaki, paha, betis, dan tangan," ujar dia. Ketika korban sudah tersungkur lemas, LH tidak berhenti melakukan kekerasan, ia bahkan memukul kepala bagian belakang anaknya tiga kali dengan sapu.

Selanjutnya, orangtua korban malah menguburkan anaknya diam-diam di Lebak, Banten untuk menghilangkan jejak.

Mayat anak tersebut ditemukan oleh warga yang curiga dengan keberadaan makam baru di TPU Gunung Kendeng, Cijaku, Lebak, Banten.

Padahal tak ada warga yang meninggal beberapa pekan terakhir.

Saat ditemukan, mayat korban masih dalam kondisi berpakaian lengkap.

Baca juga: Sulit Diajari Belajar Online, Bocah SD Dipukuli Sapu hingga Meninggal

3. Mahasiswa Unesa dibentak senior, tak pakai ikat pinggang ketika ospek daring

Ilustrasi mahasiswa, kampus, universitas, perguruan tinggiShutterstock Ilustrasi mahasiswa, kampus, universitas, perguruan tinggi
Tak mengenakan ikat pinggang ketika pelaksanaan ospek daring Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mahasiswa dibentak-bentak oleh seniornya.

Kejadian itu terekam video berdurasi 30 detik.

Dengan ketakutan usai dibentak seniornya, seorang mahasiswi berjilbab mengucapkan permohonan maaf.

Pihak kampus Unesa membenarkan jika video tersebut adalah kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKBM) di Fakultas Ilmu Pendidikan.

"Kami menyayangkan kejadian tersebut, dan ada kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa," kata Rektor Unesa, Nurhasan.

Ia memastikan Unesa tidak memperkenankan aksi kekerasan dalam bentuk apapun dalam pelaksanaan PKKBM.

Mahasiswa senior yang membentak telah diberikan bimbingan dan dievaluasi.

Baca juga: Soal Video Ospek Maba Dibentak Senior, Unesa: Ada Kesalahan Koordinasi Pelaksanaan PKKMB

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com