SEMARANG, KOMPAS.com - Enam pasangan calon kepala daerah dalam pilkada serentak di Jawa Tengah dipastikan melawan kotak kosong setelah tidak ada kandidat baru yang mendaftarkan diri.
Lima dari enam paslon tunggal tersebut merupakan petahana yakni Kota Semarang, Kabupaten Sragen, Boyolali, Kebumen, Grobogan. Sementara, satu paslon bukan petahana berasal dari Wonosobo.
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wijayanto menyoroti kontestasi politik pilkada melawan kotak kosong.
Baca juga: Saat Pilkada Kembali Diwarnai Fenomena Bakal Paslon Tunggal...
Dia menilai, paslon tunggal dalam melawan kotak kosong bukan merupakan pilihan yang terbaik dalam membangun proses demokrasi.
Sebab, hal ini membuat masyarakat hanya mempunyai pilihan yang terbatas, bahkan tidak adanya pilihan lain untuk perbandingan.
"Paslon tunggal adalah preseden buruk untuk demokrasi karena membuat publik hanya punya pilihan yang terbatas. Bahkan tidak ada pilihan," jelas Wijayanto saat dihubungi, Selasa (15/9/2020).
Menurutnya, kemunculan paslon tunggal di suatu daerah merupakan refleksi bahwa partai gagal melakukan kaderisasi politik dan melahirkan calon alternatif yang bertujuan mencetak pemimpin bangsa.
Selain itu, dia juga beranggapan jika paslon tunggal tidak menstimulus adanya debat dan penajaman visi misi.
Tentu saja, hal ini memunculkan anggapan bahwa melawan kotak kosong justru lebih mudah memenangkan perolehan suara.
"Ini karena tidak ada perbandingan dari calon lain yang memperebutkan suara," ucapnya.
Baca juga: KPU: Ada Kecenderungan Jumlah Paslon Tunggal di Pilkada Terus Naik
Namun demikian, munculnya paslon tunggal juga memiliki tantangan yakni bisa saja masyarakat akan memilih kotak kosong jika tidak suka.
"Bisa, tapi kemungkinannya kecil karena masyarakat kita cenderung pasif. Sebagian dari mereka datang ke TPS hanya jika ada mobilisasi. Yang bisa melakukan ini adalah calon," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.