Meski lahir dengan selamat, saat itu langsung terjadi perdebatan antara keluarga pasien dan bidan Puskesmas Pakisaji.
Belakangan dari hasil penelusuran Kompas.com, postingan dari akun Facebook "Nia Kumala Sari" tersebut telah dihapus.
Padahal, ada ribuan komentar pedas dan telah dibagikan hingga ribuan kali.
Baca juga: Fakta Pemuda Bunuh Pacar yang Hamil dengan Racun Tikus, Alasannya Menolak Bertanggung Jawab
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mundrikatun, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, permasalahan tersebut sudah tuntas dimediasi secara kekeluargaan.
Mundrikatun beserta pihak Puskesmas Pakisaji termasuk bidan tersebut sudah berupaya meminta maaf dengan berkunjung ke rumah pasien di Desa Tanjung, Kecamatan Pakisaji, Jepara.
"Klarifikasi ada pihak desa, puskesmas dan bidan yang bersangkutan. Kedua belah pihak sama-sama mengakui kebenaran dan kesalahannya. Puskesmas Pakisaji sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan dan pasien juga meminta maaf atas penyampaiannya ke media sosial," jelas Mundrikatun saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Mundrikatun berharap kejadian serupa tidak terulang kembali karena apapun permasalahannya, pelayanan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama.
"Alhamdulillah masalah terselesaikan dengan baik. Intinya miskomunikasi. Untuk biaya sudah menggunakan BPJS," kata Mundrikatun.
Baca juga: Terungkap, Motif Pelaku Bunuh Pacar yang Sedang Hamil Pakai Racun Tikus
Atas hal tersebut Mundrikatun pun langsung memberikan imbauan kepada Puskesmas Pakisaji serta fasilitas kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pembinaan sudah kami lakukan, ke depan insyaallah pelayanan akan lebih baik. Untuk selanjutnya kita tingkatkan Monev guna perbaikan layanan di puskesmas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.