Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Melahirkan di Puskesmas Tanpa Bantuan Petugas Medis

Kompas.com - 15/09/2020, 21:19 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Akun Facebook "Nia Kumala Sari" viral di jagat maya setelah mengunggah keluhan tentang pelayanan medis di Puskesmas Pakisaji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Dalam unggahan tersebut berisi curahan hati seorang suami yang kecewa dengan pelayanan tak menyenangkan bidan Puskesmas Pakisaji hingga akhirnya istrinya melahirkan tanpa pertolongan medis di ruang inap.

Insiden tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (12/9/2020) malam sekitar 20.30 WIB, saat warga Jepara itu mengantar istrinya yang hendak melahirkan ke Puskesmas Pakisaji.

Baca juga: Sejumlah Pegawai BNN di Jateng Terpapar Covid-19, Salah Satunya Ibu Hamil

Ketika itu bidan yang memeriksa menyebut kondisi sang istri masih dalam proses pembukaan serviks pada fase awal persalinan dan diperkirakan akan melahirkan besok pagi, Minggu (13/9/2020).

"Baru nyampe diperiksa bidan katanya baru bukaan 2 dan diperkirakan bidan lahir besok. Bu bidan bilang kalau sudah keluar air ketuban baru disuruh panggil bu bidan," tulis akun tersebut.

Namun selang beberapa jam, sekitar 23.30 WIB, sang istri mulai meronta kesakitan.

Seketika itu juga sang suami bergegas menghampiri bidan tersebut untuk meminta pertolongan.

Namun bidan tersebut justru memberikan respons yang kurang etis karena menurutnya petugas medis hanya akan datang memeriksa ketika air ketuban pecah.

Baca juga: Wanita Hamil Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

Karena tidak kunjung ada penanganan meski sudah beberapa kali melapor, sang istri akhirnya pun melahirkan secara normal dengan bantuan keluarga yang mendampingi.

Proses persalinan yang berlangsung dramatis karena tak ada satupun petugas medis yang membantu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com