Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Ingin Tiru Konsep Penanganan Covid-19 di Swedia, Seperti Apa?

Kompas.com - 15/09/2020, 17:59 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, ingin meniru konsep penanganan Covid-19 seperti yang dilakukan Swedia.

Salah satu negara di Eropa tersebut dianggap berhasil menangani Covid-19 tanpa menerapkan kebijakan lockdown.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, Swedia berhasil menekan jumlah kasus Covid-19 dengan menerapkan jaga jarak ketat dan mencuci tangan.

"Pengalaman di Swedia. Swedia itu di Eropa yang paling rendah (kasus Covid-19). Di sana masyarakatnya juga acuh. Tidak ada lockdown, tidak ada apa-apa. Tapi, cuci tangan dan jaga jarak sangat disiplin," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Cara Santai Swedia Tangani Virus Corona yang Ternyata Manjur

Selama ini, lanjut dia disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan benar sudah disosialisasikan kepada masyarakat.

Hanya saja, belum semuanya dapat melaksanakan dengan baik.

Masih ditemui warga yang keluar rumah tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, berkerumun dan lainnya.

"Kita akan mulai memperkuat disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 melalui gerakan operasi dan sebagainya. Ini upaya kita untuk menekan penyebaran kasus," terang dia.

Berdasarkan data persebaran Covid-19 di Jawa Tengah, Solo menempati urutan keempat di bawah Jepara dan Kudus. Solo di angka 500-an jumlah kasus Covid-19.

Baca juga: Tak Ingin Tiru PSBB Jakarta, Pemkot Solo Pilih Opsi Isolasi Wilayah Mulai Tingkat RT

Sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 tersebut, masyarakat harus lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

 

Lebih lanjut, Ahyani menerangkan jika operasi yustisi masih belum efektif menurunkan jumlah kasus Covid-19 di Solo, maka opsi selanjutnya adalah pengetatan dengan melakukan isolasi wilayah.

"Seperti di Joyotakan. Itu lebih efektif sebenarnya," kata Ahyani.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan isolasi wilayah lebih efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Baca juga: Lima Tenaga Kesehatan di Solo Positif Corona, Diduga Terpapar dari Pasien

Sebab, Solo tidak bisa menerapkan lockdown maupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang diterapkan DKI Jakarta tanpa dukungan kabupaten sekitar.

"Saya mau me-lockdown wilayah mana pun tidak ada perkembangannya. Karena di Solo titik dari enam kabupaten dan kota sentralnya seperti Jabodetabek," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/9/2020).

"Begitu ada yang terpapar (Covid-19) langsung kita gerakkan isolasi wilayah di sana. Logistik kita kirim dan tidak boleh keluar maupun masuk wilayah itu," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com