BOYOLALI, KOMPAS.com- Virus corona terus menyebar di Boyolali, Jawa Tengah. Hingga kini tercatat ada 10 klaster penularan di kabupaten tersebut.
Dinas Kesehatan Boyolali menyebutkan, 10 klaster yang hingga kini dinyatakan masih aktif adalah klaster pengawas pemilu, klaster petugas lapangan, klaster pasien berinisial SUG Desa Gunung, klaster Baitul Maal wat Tamwil, dan klaster Pasar Peterongan.
"Ada pula klaster Jakarta, klaster Lamaran, klaster nakes, klaster Merti Desa dan klaster BPJS," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, saat dihubungi, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Disorot Ganjar soal Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Tanggapan Dinkes Boyolali
Ratri mengatakan dari 10 klaster itu, klaster pengawas pemilu mencatat kasus positif Covid-19 paling banyak di Kabupaten Boyolali.
"Klaster yang terbanyak itu berasal dari hasil screening pada petugas Bawaslu. Sampai tingkat desa dan kecamatan. Ada 103 yang positif," terang dia.
Guna menghindari penularan yang lebih luas, Dinas Kesehatan Boyolali meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Seperti memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak, menghindari kegiatan berkerumun dan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Baca juga: Lima Klaster Penularan Covid-19 di Boyolali Masih Berjalan dan Berkembang
"Semoga dengan kerja sama kita bersama dari pemerintah maupun masyarakat kasus Covid-19 di Boyolali ini bisa segera dihentikan penularannya," kata dia.