Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibacok, Sang Imam Masjid Pun Tewas di Tangan Jemaahnya

Kompas.com - 15/09/2020, 11:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Arif (61) imam masjid di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia pada Senin (14/9/2020).

Arif meninggal setelah 3 hari dirawat di rumah sakit di Palembang pasca-pembacokan yang dilakukan oleh rekan Arif, M (48) pada Jumat (11/9/2020).

Kejadian tersebut berawal saat Arif meminta M untuk menyerahkan kunci kotak amal yang sudah lama disimpan oleh M.

Baca juga: Penganiaya Imam Masjid Sadar Saat Melukai Korbannya

Namun ternyata permintaan tersebut membuat M tersinggung.

Di hari kejadian, Arif sedang menjadi imam shalat magrib di Masjid Nurul Iman. Di waktu bersamaan, M menjadi jemaah Arif.

Saat rekaat pertama, M memilih keluar dari saf shalat dan pulang mengambil parang.

Ia kemudian kembali ke masjid dan melukai Arif yang sedang menjadi imam dengan parang yang ia bawa.

Baca juga: Imam Masjid yang Dibacok Akhirnya Meninggal Dunia

Sang Imam pun mengalami luka parah di bagian wajah sebelah kanan dan darah pun berceceran di lantai masjid.

Usai membacok sang imam masjid yang juga temannya, M melarikan diri ke salah satu rumah warga.

Ia kemudian ditangkap oleh persinel TNI dibantu warga.

Baca juga: Jemaah Bacok Imam Masjid Saat Shalat, Diduga Sakit Hati soal Kunci Kotak Amal

Mengaku sakit hati

Ilustrasi borgol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi borgol.
Sementara itu Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan jika pelaku M dalam kondisi sadar saat menganiaya imam masjid, Muhammad Arief.

Menurut Alamsyah, M juga tidak mengalami gangguan jiwa.

"Pelaku ini benar dalam kondisi yang sehat, tidak ada gangguan jiwa ataupun sakit jiwa," kata Alamsyah saat dikonfirmasi, Senin (14/9/2020).

Alamsyah mengatakan, pelaku bahkan sempat mengikuti shalat maghrib bersama korban.

Baca juga: Buruh Bangunan Bacok Imam Masjid yang Sedang Pimpin Shalat, Ini Motif Pelaku

"Pelaku dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras saat melakukan penganiayaan tersebut," kata Alamsyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com