Ini 9 Daerah yang Disoroti Ganjar Soal Tren Kenaikan Kasus Covid-19

KOMPAS.com- Sebanyak sembilan daerah di Jawa Tengah menunjukkan tren kenaikan kasus orang yang terinfeksi Covid-19.

Hal ini mendapatkan sorotan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar menginstruksikan, bupati di sembilan daerah itu 'menginjak rem' dan melakukan pengetatan.

"Saya mohon, bupati dan wali kota melakukan pengetatan lagi. Remnya agak diinjak," ujar dia.

Baca juga: Tertular Penjual, 8 Pembeli Soto Lamongan Positif Covid-19, Gugus Tugas: Padahal Sudah Pakai Masker

Mana saja?

KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Kemudian, Kabupaten Sragen, Wonosobo, Pemalang, Kudus serta Kabupaten Tegal.

Kasus positif Covid-19 di daerah-daerah tersebut tercatat mengalami kenaikan lebih banyak di banding wilayah lain di Jawa Tengah.

Bahkan salah satu kota juga mendapat peringatan khusus dari gubernur.

"Ada beberapa kabupaten kota yang perlu mendapat perhatian, wabil khusus Kota Semarang. Maka saya minta, di daerah itu dilakukan pengetatan protokol kesehatan," kata dia.

Baca juga: Ganjar Soroti Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di 9 Daerah: Remnya Agak Diinjak

Smartmeetings.com Ilustrasi virtual meeting.

Minta acara dilakukan secara virtual

Secara tegas Ganjar mengatakan, pihak terkait harus melakukan pengendalian di sembilan daerah yang disebutkan.

Ia meminta, seluruh acara dilakukan secara virtual tanpa ada kerumunan massa.

"Event-event ditunda dulu, semua buat virtual saja. Kalau toh harus ada event maka yang hadir harus sedikit dan protokol kesehatannya harus ketat," tutur dia.

Untuk menegakkan aturan itu, gubernur meminta Satpol PP di sembilan daerah tersebut semakin rutin dijalankan.

"Saya minta patrolinya intens di beberapa daerah itu agar berjalan dengan baik," tandas dia.

Baca juga: Data Covid-19 di Jateng Berbeda dengan Pusat, Ganjar: Masyarakat Jadi Cemas

18 ribu kasus di Jateng

Shutterstock Ilustrasi virus corona di Indonesia

Rinciannya, sebanyak 2.831 pasien dirawat di rumah sakit.

Kemudian 1.677 orang meninggal dunia dan 13.628 orang dinyatakan sembuh.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)