Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung PSBB Anies, Ridwan Kamil Terapkan PSBM di Wilayah Bodebek, Ini Faktanya

Kompas.com - 15/09/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Provinsi Jawa Barat juga melakukan pembatasan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil melakukan pembatasan dengan pola Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Hal itu dilakukan untuk mendukung PSBB DKI Jakarta yang berbatasan langsung dengan sebagian wilayah di Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).

"Tadi pagi pukul 09.00 WIB saya sudah merapatkan dengan kepala daerah di Bodebek. Kesimpulan yang pertama kita mendukung sepenuhnya kebijakan PSBB ketat di Jakarta dari Pak Anies, dengan melakukan pola yang sama di wilayah yang berdekatan Jakarta, dengan PSBB ketat, tapi dengan pola yang namanya PSBM," tutur Emil di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin.

Baca juga: Minta Anies Konsultasi dengan Pusat soal PSBB, Ridwan Kamil: Hampir Rp 300 Triliun Lari gara-gara Statement

Alasan PSBM

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus coronaShutterstock/Petovarga Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona
Emil beralasan bahwa tak seluruh kawasan Bodebek memiliki hubungan perekonomian dengan Jakarta, sehingga pihaknya tidak menerapkan PSBB.

Menurutnya, banyak wilayah Bodebek yang perekonomiannya sudah mandiri atau tidak berhubungan dengan Jakarta.

"PSBM karena Bodebek ini ada wilayah yang ekonominya berhubungan dengan Jakarta, ada juga yang ekonominya sifatnya mandiri. Tentu perlakuan PSBB-nya dilakukan berbeda, sehingga kami menyimpulkan PSBM adalah metode yang paling pas untuk situasi perbedaan seperti ini," kata Emil.

Dengan PSBM, Emil hanya akan membatasi kegiatan warga yang memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Dia mencontohkan adanya klaster Secapa AD yang hanya dilakukan pembatasan di wilayah tersebut, bukan seluruh kota.

Baca juga: Ridwan Kamil Putuskan Bogor, Depok, dan Bekasi Menerapkan PSBM

 

Ilustrasi pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif (ICU). Kebutuhan ICU di rumah sakit di Indonesia kian menipis, seiring dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif (ICU). Kebutuhan ICU di rumah sakit di Indonesia kian menipis, seiring dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.
Tingkat kesembuhan rendah

Emil menilai angka kesembuhan pasien Covid-19 di wilayahnya cukup rendah, hanya 51-53 persen.

Padahal idealnya, tingkat kesembuhan mencapai 70 persen.

Namun dia bersyukur tingkat kematian di Jawa Barat juga rendah.

"Tingkat kematian kita sangat rendah, hanya di angka 2,4 persen ya. Mudah-mudahan berita baiknya yang meninggal sedikit, tapi berita buruknya yang sembuhnya agak lambat. Ini yang harus kita perbaiki dalam epidemiologi di Jawa Barat," tutur Emil.

Baca juga: Perjalanan Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Kisah Nasihat Ibundanya

PSBM sudah diterapkan di Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar ParawansaKOMPAS.COM/A. FAIZAL Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sedangkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai PSBM juga lebih cocok dilakukan di wilayahnya.

Khofifah mengatakan telah menerapkan PSBM di Jawa Timur sejak lama.

PSBM atau micro lockdown salah satunya dilakukan di Ponpes Temboro Magetan.

"PSBM dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, testing massif dan karantina total selama 14 hari. Hasilnya, sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus Covid-19 baru dari daerah tersebut," ujar Khofifah, Senin.

Contoh lain, PSBM juga dilakukan di Lapas Kelas I Surabaya di Kecamatan Porong Sidoarjo dan Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi.

"Selain banyak kampung tangguh sebagai wilayah terkecil, pola PSBM juga sesuai saran para pakar dan saran presiden Jokowi," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dendi Ramdhani, Achmad Faizal | Editor: Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com