Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Covid-19 di Jateng Berbeda dengan Pusat, Ganjar: Masyarakat Jadi Cemas

Kompas.com - 14/09/2020, 19:44 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan persoalan data kasus Covid-19 yang kerapkali berbeda dengan pusat.

Pihaknya menemukan perbedaan data tersebut disebabkan karena terdapat double data.

Government Resources Management System (GRMS) Jateng bersama Diskominfo telah melakukan sinkronisasi terkait perbedaan data tersebut.

"Soal data yang sering berbeda-beda sudah ketemu. Ternyata kemarin dari GRMS kita berhasil melakukan sinkronisasi data sampai dengan 14.000 dan masih ada angka 6000 yang mesti kita verifikasi ulang. Karena ternyata ada beberapa data itu bisa berulang-ulang disebutkan," kata Ganjar di kantornya, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Ganjar Minta Pemkot Semarang Kembali Perketat Pergerakan Masyarakat

Ganjar berharap persoalan perbedaan data tersebut tidak kembali terulang agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Nah ini yang membuat seringkali statement-statement kita yang selalu berbeda-beda. Maka masyarakat kan jadi cemas loh kok naiknya (kasus Covid-19) banyak. Tim GRMS sama Kominfo sekarang memperbaiki sistem itu mudah-mudahan menjadi lebih baik," ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga menyinggung soal informasi terkait data ketersediaan bed isolasi rumah sakit penanganan Covid-19 di website resmi corona.jatengprov.go.id.

Ganjar memastikan ketersediaan bed isolasi rumah sakit di wilayahnya masih cukup digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Setidaknya, baru terpakai 40,5 persen dari kapasitas yang ada.

"Termasuk kemarin pertanyaan 'kok di Jateng engga ada data tempat tidur? Wong ada di corona.jatengprov.go.id ada, mungkin rodo keset wae sing podo nginput (mungkin agak malas saja yang pada nginput). Maka saya perintahkan semua untuk segera perbaiki," ucapnya.

Baca juga: Ganjar Soroti Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di 9 Daerah: Remnya Agak Diinjak

Termasuk usulan dari Disporapar terkait masyarakat bisa berpartisipasi untuk memberikan informasi terkait Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

"Tadi ada usulan dari Disporapar agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi semacam citizen jurnalism sehingga bisa memberikan informasi ini loh prakteknya baik. Yang baik diomongin dan itu lho yang jelek," jelasnya.

Menurutnya, pemerintah juga butuh dukungan dari masyarakat agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan lebih efektif.

"Dan akhirnya nanti kita bisa turun sehingga tangan-tangan kita bisa lebih efektif karena ada bantuan dan partisipasi masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com