Untuk tracking terhadap warga yang positif tersebut sudah dilakukan kepada 95 warga.
"Untuk klinik dilakukan penutupan sejak Rabu (9/9/2020) lalu," ucap Djarot.
Djarot mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan saat ini.
Baca juga: Kini, Pemuda di Gunungkidul Tak Lagi Malu Jadi Petani
Apalagi banyak warga yang sudah menggelar hajatan, dan pihaknya menyosialisasikan bersama Koramil dan Polsek agar makanan dibungkus saja.
"Untuk hajatan memang tidak bisa dibendung lagi, tetapi kita mengimbau agar warga tidak menyajikan makanan secara prasmanan, dan maksimal tamu hanya 10 menit di lokasi," ucap dia.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengakui tidak bisa melarang warga untuk menggelar hajatan.
Namun demikian hal yang bisa dilakukan adalah mengatur agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Salah satunya agar tidak menyajikan makanan dengan cara prasmanan atau mengambil sendiri-sendiri.
Baca juga: Maju Calon Bupati di Pilkada Gunungkidul, Anggota TNI Ini Lari 7 Km ke KPU
Dikhawatirkan jika makanan disajikan secara prasmanan, sangat rawan penyebaran virus corona.
Selain itu, saat mengambil makanan juga sulit dilakukan protokol kesehatan, jaga jarak.