Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Penuh Tato, Kades Welas: Itu Bagian dari Masa Lalu, Saat Ini Mengabdi Masyarakat

Kompas.com - 14/09/2020, 08:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kepala Desa Purwasaba Welas Yuni Nugroho (36) di Kabupaten Banjarnegara tengah menjadi perbincangan masyarakat karena hampir sekujur tubuhnya penuh tato.

Pria yang akrab disapa Hoho ini pun mengaku terkejut saat penampilannya menjadi pergunjingan warganet.

Saat ditemui Kompas.com, Hoho pun mengungkapkan, tato ditubuhnya adalah masa lalu. Hoho saat ini fokus untuk mengabdi secara total bagi warga desanya.

"Jadi kades kan enggak ada apa-apanya, gaji Rp 3 juta ditambah penghasilan dari tanah desa. Buat kondangan atau biaya sosial lain saja tidak cukup," ujar pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang tersebut.

Baca juga: Begini Sosok Kades yang Viral karena Sekujur Tubuhnya Penuh Tato

Kenakalan remaja

Sementara itu, Hoho menceritakan, awal pertama menato tubuhnya saat di Bali. Alasan dirinya menato adalah murni kenakalan remaja.

"Pertama dulu ditato di Bali. Awalnya sedikit-sedikit, karena takut sama orangtua, sembunyi-sembunyi, tapi akhirnya ketahuan juga waktu habis mandi," kata Hoho.

Terkait pandangan orang lain soal tatonya, Hoho mengaku tak begitu peduli.

Dirinya mengaku tak pernah ingin mengetahui pendapat orang lain soal penampilannya.

"Malah saya sebenarnya enggak pernah ingin tahu (tanggapan warganet)," kata Hoho.

Baca juga: Fakta Syekh Ali Jaber Ditusuk Pemuda di Lampung, Saat Isi Ceramah dan Bahu Kanan Terluka

 

Diserang lawan politik

Penampilan penuh tato tersebut memberi cerita tersendiri saat maju pilkades.

Seperti diketahui, Hoho baru menjabat kepala desa tahun 2019 lalu. Saat itu, lawan politiknya juga mempermasalahkan tato di tubuhnya.

"Pasti, lawan politik mau menjatuhkan, apalagi saya punya kekurangan, jadi omongan setiap hari, tapi saya enggak ambil pusing," kata Hoho.

Saat pemilihan, ternyata dirinya dipercaya masyarakat untuk memimpin Desa Purwasaba. Atas kepercayaan itu, dirinya berjanji akan membangun desanya sebaik mungkin.

Baca juga: 2 Anak Muda Lakukan Balap Lari Tanpa Alas Kaki di Kota Semarang

Belum lama ini dirinya menyumbangkan mobil pribadinya untuk operasional desa. Dirinya juga berencana akan membeli mobil ambulans desa untuk melayani kebutuhan warga.

Dananya, menurut Hoho, dari kantong pribadinya.

"Enggak pakai APBDes, karena terbatas, paling setahun Rp 1 miliar. Untuk infrastruktur saja (APBDes) belum mencukupi, kurang banget," kata Hoho.

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com