Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kades Bertato di Banjarnegara, Forum Kepala Desa Angkat Bicara

Kompas.com - 14/09/2020, 08:00 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Welas Yuni Nugroho alias Hoho (36), Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, viral karena tubuhnya dipenuhi tato.

Bahkan tidak hanya Hoho, di kota yang dikenal dengan kuliner dawet ayu ini juga terdapat sejumlah kades yang memiliki tato.

Ketua Forum Kepala Desa dan Perangkat Desa (FKPD) Dipayuda Kabupaten Banjarnegara, Renda Sabita Noris tidak menampik jika ada kades lain yang memiliki tato.

"Tidak hanya di Banjarnegara, di Indonesia itu banyak, cuma tidak vulgar," kata Renda saat dihubungi, Minggu (13/9/2020) malam.

Baca juga: Begini Sosok Kades yang Viral karena Sekujur Tubuhnya Penuh Tato

Bahkan, pria yang menjadi Kades Purwonogoro, Kecamatan Purwanegara ini juga mengaku memiliki tato pada tubuhnya.

"Terkait tato, bahwasannya sifatnya privat, untuk diri sendiri, sehingga tidak ada hubungannya dengan pemerintahan, saya juga bertato," ujar Renda yang memiliki tato sejak sebelum menjadi kades.

Namun, Renda mengingatkan kepada para kades yang memiliki tato agar dapat menempatkan diri dengan baik.

"Mau bagaimana pun kita adalah pejabat publik, dari ujung kaki sampai kepala akan dilihat. Kami hanya mengimbau kepada teman-teman, manakala bertato itu privat, yang dilihat sebagai pejabat publik itu kinerjanya," kata Renda.

Baca juga: Korupsi Dana Desa, Kades Lamatti Riawang Sinjai Dituntut 4 Tahun Penjara

Dia mengimbau kepada kades yang belum memiliki tato agar tidak ikut-ikutan membuat tato.

"Karena tato itu kan sebelum menjabat sebagai kades, jangan setelah kades baru tatoan," ujar Renda.

Renda menegaskan, forum kades tidak mempersoalkan kades yang memiliki tato.

"Kami sepakat tidak masalah, itu hak individu, tapi jangan disangkutkan dengan jabatan. Penempatan diri yang harus dilakukan," kata Renda.

Renda mencotohkan, ketika sedang berada di kantor atau acara kedinasan seyogyanya tidak memperlihatkan tato secara fulgar.

Demikian juga ketika menjalankan tugasnya sebagai kades.

"Kalau tidak jadi pejabat tidak akan jadi omongan. Kalau bicara kades itu tidak individu, karena kades itu jumlahnya banyak," kata Renda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com