Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Rela Dihukum, Tolak Anak Perempuannya yang Positif Corona Dikarantina

Kompas.com - 14/09/2020, 05:44 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Seorang pasien positif corona di Kabupaten Probolinggo berinisial HF menolak dikarantina.

Pasien perempuan itu merupakan satu dari lima pasien positif tambahan di Probolinggo pada Minggu (13/9/2020).

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Ugas Irwanto menyebut, HF tercatat sebagai karyawan sebuah pabrik rokok di Kecamatan Paiton.

"Ayah dari HF emosional. Dia rela dihukum asal anaknya tidak dibawa ke tempat karantina. Dia menganggap corona adalah aib. Kami tim satgas kabupaten tadi bermediasi alot sekali," kata Ugas, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Probolinggo Positif Corona

HF yang bekerja di pabrik rokok pada Senin (7/9/2020) lalu menjalani tes swab.

Hasilnya keluar pada Sabtu (12/9/2020) dan ternyata positif.

Menurut Ugas, satgas desa hingga pihak Kecamatan Pakuniran harus berkali-kali membujuk keluarga agar HF bisa dibawa satgas untuk dikarantina.

Tapi, upaya itu ditolak keras oleh suami dan ayah HF.

Satgas kecamatan akhirnya ikut membujuk keluarga, tapi juga tak membuahkan hasil. Keluarga HF menolak keras.

Tim satgas kabupaten pun akhirnya mendatangi rumah yang ditinggali HF.

Debat berlangsung alot dan pihak keluarga tetap menolak HF dibawa satgas untuk karantina.

Di ujung perdebatan yang alot, lanjut Ugas, ayah HF bersedia mengantarkan anaknya ke sebuah klinik di Kabupaten Probolinggo untik dikarantina pada Senin (14/9/2020).

Baca juga: Sempat Sekolah Tatap Muka, Siswi MAN Kota Tegal Ternyata Positif Corona, Guru dan Teman Diisolasi

"Stigma masyarakat terhadap Covid-19 masih menganggap aib. Padahal, virus ini adalah penyakit sehingga diperlukan lagi kerja keras Satgas bersama semua elemen masyarakat untuk mengedukasi lagi, bahwa virus ini bisa diatasi dengan disiplin protokol kesehatan. Virus corona ini penyakit yang bisa menyerang semua orang," ujar Ugas.

Adapun lima pasien tambahan itu berasal dari klaster perusahaan dan kontak erat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com