Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kapal China Menolak Pergi dari Natuna, Yakini Tak Masuk ZEEI, Bakamla Turun Tangan

Kompas.com - 13/09/2020, 16:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kapal coast guard China terdeteksi masuk ZEEI di Laut Natuna Utara pada Sabtu (12/09/2020) pukul 10.00 WIB.

Kapal bernomor lambung 5204 itu nekat tak mau pergi dari lokasi tersebut meskipun telah diberi peringatan.

Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) telah menerjunkan KN Nipah 321 untuk mengusir kapal China tersebut.

Baca juga: Kapal Coast Guard China Bersikeras Tak Mau Keluar dari Laut Natuna Utara

Bersikeras tak masuki ZEEI

IlustrasiPexels Ilustrasi
Automatic identification system (AIS) KN Nipah mendeteksi adanya kapal coast guard China pada jarak 9,35 NM, pukul 10.00 WIB.

KN Nipah lalu mengubah haluan dan melakukan intersep hingga jarak 1 NM.

Melalui radio VHF chanel 16, KN Nipah berkomunikasi dengan kapal CCG China 5204 itu.

Kapal China tersebut tidak mau berpindah lokasi karena yakin masih berada di wilayah mereka.

Mereka menyebut masih berada di area nine dash line yang merupakan wilayah teritorial China.

Padahal, keberadaan nine dash line tidak diakui dalam UNCLOS 1982.

Baca juga: Sepekan, TNI AL Dua Kali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

 

Koordinasi dengan kementerian

Bakamla RI kemudian berkoordinasi dengan Kemenkopolhukam dan Kemenlu.

Hingga Minggu (13/9/2020) pagi, kapal China tersebut masih belum mau meninggalkan lokasi.

"Masih komunikasi dan masih kita upayakan untuk keluar," ujar Aan melalui pesan singkat, Minggu (13/9/2020).

Dalam hal ini, KN Nipah 321 tengah melaksanakan operasi cegah tangkal 2020 di wilayah zona maritim barat Bakamla.

Operasi dimulai pada 4 September dan akan digelar hingga akhir November 2020.

Adapun, Laut Natuna Utara merupakan wilayah yuridiksi Indonesia. Indonesia memiliki hak berdaulat atas sumber daya alam di wilayah itu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aprilia Ika, Achmad Nasrudin Yahya |Editor: Aprilia Ika, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com