Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anak Muda Lakukan Balap Lari Tanpa Alas Kaki di Kota Semarang

Kompas.com - 13/09/2020, 07:53 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Aksi balap lari di jalan raya belakangan ini semakin mewabah di kalangan anak muda, tak terkecuali di Kota Semarang.

Aksi balap lari ini berlangsung di Jalan Tri Lomba Juang, Mugas Sari, Semarang Selatan, pada Sabtu (12/9/2020) pukul 22.00 WIB.

Pantauan Kompas.com di lokasi, dua anak muda berlari di jalan berjarak sekitar 100 meter tanpa memakai alas kaki.

Ratusan anak muda yang menonton menyemangati para peserta lari tersebut.

Salah satu peserta balap lari, Diki Perkasa (20) mengaku baru pertama kali mengikuti aksi ini.

Baca juga: Viral, Aksi Lomba Lari dan Balap Motor Saat PSBB di Kota Serang

Ketertarikannya bermula saat dirinya menerima tantangan salah satu kawan untuk balap lari di jalanan melalui unggahan di salah satu akun instagram fun run di Semarang.

"Awalnya saya dapat info dari instagram untuk share video perlombaan. Terus malah ditantang sama teman saya yang menawarkan diri jadi lawan saya. Akhirnya saya coba ikut buat seru-seruan," cerita Diki yang juga seorang influencer di Semarang.

Sebelum acara balap lari digelar, kata dia, panitia juga mempromosikan ajang ini dengan memberikan spesifikasi dari peserta lari yang terbilang cukup kocak.

"Ini kan memang niatnya untuk have fun jadi bisa langsung menawarkan diri. Setelah itu baru saya kirim profile dengan spek yang dibuat unik mulai tinggi badan, berat badan, kondisi dengkul hingga merek rokok yang disukai. Lalu di promoin di medsos. Kalau sudah ada lawan biasanya langsung digas," ujarnya.

Selain itu, peserta lari juga diberi kebebasan memilih berlari tanpa memakai alas kaki.

"Kebetulan saya milih nyeker, karena biar terasa panasnya dan lebih semangat," katanya.

Dia mengaku, beberapa hari sebelum mengikuti balap lari sudah memberikan informasi terkait protokol kesehatan di akun instagram pribadinya.

"Sudah saya sampaikan di IG juga soal pakai masker, saya koar-koarin terus. Soalnya untuk antisipasi banyak netizen yang penasaran ingin lihat langsung," tandasnya.

Baca juga: Maju Calon Bupati di Pilkada Gunungkidul, Anggota TNI Ini Lari 7 Km ke KPU

Salah satu penonton balap lari, Didit mengaku mengetahui adanya balap lari itu dari unggahan video di sejumlah akun media sosial.

"Penasaran ingin lihat langsung balapan larinya. Ternyata seru lihat para pelarinya," pungkasnya.

Aksi balapan lari itu pun hanya berlangsung beberapa menit.

Pasalnya, saat para pelari mencapai finish tampak petugas Satpol PP Kota Semarang membubarkan kerumunan.

Sebelumnya, aksi balapan lari ini juga sempat mencuri perhatian warga di sekitar Jalan Pahlawan pada Jumat (11/9/2020) malam, namun dibubarkan oleh polisi.

Videonya pun beredar luas di media sosial hingga menjadi viral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com