Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kolaborasi TNI dan Petani Hasilkan 532 Ton Padi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 12/09/2020, 13:26 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Ia menyebutkan, panen tahap pertama pada Maret 2020, dengan hasil 4-5 ton per hektar. Padi yang ditanam jenis ramos dan kalus. Hasil panen dijual dan sebagian untuk makan sehari-hari para petani.

Setelah itu, Sugianto kembali mengajak para petani untuk menanam padi dengan lahan yang lebih luas, yaitu 133 hektar, karena kondisi ekonomi petani memburuk akibat Covid-19.

Sugianto menuturkan, setelah padi berbuah, perawatan dilakukan maksimal. Mulai dari mengatasi hama hingga mengatur kondisi air sawah, agar padi tidak puso atau gagal panen.

Petani juga memasang jaring atau bunyi-bunyian untuk mengusir burung yang memakan padi itu.

Terhitung lebih kurang seratus hari, padi sudah menguning dan siap untuk dipanen.

"Kita bersyukur panen kedua ini 133 hektar, yang hasilnya sekitar 532 ton padi jenis IR 64 Indragiri dan Ciherang. Pemasaran hasil panen dikelola oleh BUMDes yang bekerja sama dengan Primkopad (Primer Koperasi Angkatan Darat) Kodim 0321/Rohil," kata anggota Koramil 01/Bangko ini.

Program ketahanan pangan

Kodim 0321/Rohil membuat program ketahanan pangan untuk membantu petani bangkit dari terpuruknya perekonomian akibat Covid-19.

Program ketahanan pangan tersebut yaitu mengajak petani bekerja sama untuk menanam padi di lahan tanah beting.

Komandan Kodim 0321/Rohil Letnan Kolonel Arh Agung Rakhman Wahyudi menjelaskan, lahan tanah beting ini luasnya 714 hektar, dengan status lahan milik pemerintah.

Lahan terbagi dalam dua wilayah, yakni Kecamatan Pekaitan dan Kecamatan Bangko Pusako, Rohil.

"Lahan ini kita kelola secara swadaya dengan sistem buka tanpa bakar dan penanaman tanpa pupuk kimia atau organik. Kita dari Kodim Rohil selama ini membantu petani mulai dari pembukaan lahan, bangun jalan, jembatan, penanaman hingga panen," ucap Agung.

Ia mengatakan, lahan tersebut dikelola oleh 12 kelompok tani yang berjumlah sekitar 300 orang.

Selain dibantu TNI, Dinas Pertanian Kabupaten Rohil juga ikut memberikan pendampingan.

Lahan tanah beting ini, menurut Agung, sangat cocok untuk bertanam padi. Air untuk sawah dari pasang surut Sungai Rokan mengalir dua kali dalam sebulan.

"Padi di tanah beting ini sebenarnya sangat bagus. PH tanah antara 6,2 sampai dengan 6,4," sebut Agung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com