KOMPAS.com - Bakal calon wali kota Surabaya Machfud Arifin menyatakan dirinya terpapar Covid-19.
Ia bercerita sempat menjalani isolasi selama 10 hari karena corona, namun satu hari sebelum mendaftar di KPU, dia dinyatakan negatif.
Mantan Kapolda Jatim tersebut menceritakan rekam kesehatannya sebelum dinyatakan positif Covid-19 setelah mendaftar di KPU.
Saat konferensi daring pada Jumat (11/9/2020), Machfud mengatakan ia telah menjalani tes swab PCR pada 26 Agustus 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin Positif Covid-19, Tertular dari Anggota Ring 1
Ia melakukan tes swab setelah salah satu anggota timnya mengeluh jika istrinya sakit. Tak lama kemudian anggota timya yang disebut "ring 1" dan istrinya yang sakit dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Machfud, selama beberapa hari ia berineteraksi intensif dengan anggota timnya yang dinyatakan positif Covid-19.
"Dia selalu sama saya, bahkan satu mobil dengan saya untuk berkonsolidasi dan bertemu masyarakat," kata Machfud.
Baca juga: Salah Satu Calon di Pilkada Surabaya Positif Covid-19, Ini Tanggapan Tim Machfud Arifin-Mujiaman
Ia bercerita saat itu suaranya tiba-tiba parau sehingga ia tak bisa mengeluarkan suara saat berbicara. Namun secara umum, ia mengaku tak mengalami gejala klinis dan masu kategori OTG,
Ia pun mengkonsumsi obat-obatan dari dokter dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pada 29 Agustus 2020, ia kembali melakukan swab dan hasilnya ia tetap dinyatakan positif Covid-19.
Machfud pun kembali mengisolasi diri bahkan ia tidak menerima langsung surat rekomendasi dari partai pendukungnya di Jakarta.
Baca juga: Putra Dahlan Iskan: Pak Machfud Akan Jadi Wali Kota Surabaya Next Level
"Pada 29 Agustus saya tes swab lagi, tapi masih positif Covid-19. Saya kembali isolasi dan minum obat sesuai resep dokter," ujar dia.
Satu hari sebelum mendaftar di KPU, tepatnya 5 September 2020, ia kembali melakukan tes swab dan dinyatakan negatif Covid-19.
Keesokan harinya, ia pun mendaftar ke KPU dan mengikuti protokol kesehatann.
"Pada 6 September saya mendaftar dan saya ikuti protokol kesehatan yang ketat. Saya pakai masker dan face shield," ucapnya.
Baca juga: KPU Surabaya: Salah Satu Calon di Pilkada Surabaya Positif Covid-19
Setelah itu, pada 7 September 2020, para bakal calon melakukan tes kesehatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Hasil tes dari empat orang calon yang mendaftar, hanya Machfud yang positif Covid-19.
Dia dan Mujiaman pasangannya pun tidak bisa melanjutkan tes kesehatan pada 8-9 September.
Terkait hal tersebut, KPU meminta Machfud untuk melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Jika hasil tes swab nanti negatif, Machfud dan Mujiaman bisa melanjutkan pemeriksaan kesehatan tahap berikutnya.
"Kalau sekarang kondisi saya fit, saya biasa main bola pingpong, dan bersepeda kalau di rumah," ucapnya.
Baca juga: Rekomendasi Belum Keluar, Golkar Disebut Dukung Machfud di Pilkada Surabaya
Namun saat itu, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Surabaya Soeprayitno, menolak menyebut nama.
"Kami sudah menyerahkan hasil tes tersebut kepada calon yang dimaksud," kata Soeprayitno dikonfirmasi Rabu siang.
Karena positif Covid-19, tahapan pemeriksaan terhadap calon dimaksud diundur.
Baca juga: Machfud Arifin Gandeng Mujiaman di Pilkada Surabaya 2020
"Calon yang bersangkutan diwajibkan isolasi mandiri sampai 17 September. Tapi, kalau memang dibutuhkan waktu lagi akan ditambah 3 hari lagi," ujar dia.
Atas kondisi tersebut, KPU Surabaya sudah menerbitkan regulasi khusus untuk tahapan tes kesehatan bagi pasangan calon di Pilkada Surabaya.
Selama 3 hari sejak 7 hingga 9 September 2020, KPU menetapkan sebagai tahapan pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon kepala daerah Pilkada Surabaya.
Baca juga: Pilkada Surabaya, Mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin Borong Dukungan 8 Parpol
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Bappilu DPC PDI-P Surabaya Anas Karno, mengapresiasi KPU yang mengumumkan ada calon yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa menyebut nama.
Menurut dia, transparansi itu diperlukan mengingat kegiatan calon kepala daerah selalu dikelilingi banyak orang.
"Ketika dites dan positif Covid-19, maka harus ada tracing, lalu treatment dan isolasinya ditentukan. Jadi, penting diumumkan terbuka untuk kebutuhan tracing, siapa saja yang berinteraksi. Ini menyangkut kesehatan masyarakat juga," ujar dia.
Baca juga: Machfud Arifin Khawatir Isu Penghinaan Risma Ganggu Stabilitas Pilkada
Pilkada Surabaya dipastikan diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
Selain pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang didukung 8 partai koalisi yakni Partai Nasdem, PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, PKS, dan Partai Golkar, Pilkada Surabata juga diikuti pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI-P dan didukung PSI.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.