Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin Positif Covid-19, Sempat Isolasi 10 Hari karena Corona

Kompas.com - 12/09/2020, 11:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bakal calon wali kota Surabaya Machfud Arifin menyatakan dirinya terpapar Covid-19.

Ia bercerita sempat menjalani isolasi selama 10 hari karena corona, namun satu hari sebelum mendaftar di KPU, dia dinyatakan negatif.

Mantan Kapolda Jatim tersebut menceritakan rekam kesehatannya sebelum dinyatakan positif Covid-19 setelah mendaftar di KPU.

Saat konferensi daring pada Jumat (11/9/2020), Machfud mengatakan ia telah menjalani tes swab PCR pada 26 Agustus 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin Positif Covid-19, Tertular dari Anggota Ring 1

Ia melakukan tes swab setelah salah satu anggota timnya mengeluh jika istrinya sakit. Tak lama kemudian anggota timya yang disebut "ring 1" dan istrinya yang sakit dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Machfud, selama beberapa hari ia berineteraksi intensif dengan anggota timnya yang dinyatakan positif Covid-19.

"Dia selalu sama saya, bahkan satu mobil dengan saya untuk berkonsolidasi dan bertemu masyarakat," kata Machfud.

Baca juga: Salah Satu Calon di Pilkada Surabaya Positif Covid-19, Ini Tanggapan Tim Machfud Arifin-Mujiaman

Ia bercerita saat itu suaranya tiba-tiba parau sehingga ia tak bisa mengeluarkan suara saat berbicara. Namun secara umum, ia mengaku tak mengalami gejala klinis dan masu kategori OTG,

Ia pun mengkonsumsi obat-obatan dari dokter dan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pada 29 Agustus 2020, ia kembali melakukan swab dan hasilnya ia tetap dinyatakan positif Covid-19.

Machfud pun kembali mengisolasi diri bahkan ia tidak menerima langsung surat rekomendasi dari partai pendukungnya di Jakarta.

Baca juga: Putra Dahlan Iskan: Pak Machfud Akan Jadi Wali Kota Surabaya Next Level

"Pada 29 Agustus saya tes swab lagi, tapi masih positif Covid-19. Saya kembali isolasi dan minum obat sesuai resep dokter," ujar dia.

Satu hari sebelum mendaftar di KPU, tepatnya 5 September 2020, ia kembali melakukan tes swab dan dinyatakan negatif Covid-19.

Keesokan harinya, ia pun mendaftar ke KPU dan mengikuti protokol kesehatann.

"Pada 6 September saya mendaftar dan saya ikuti protokol kesehatan yang ketat. Saya pakai masker dan face shield," ucapnya.

Baca juga: KPU Surabaya: Salah Satu Calon di Pilkada Surabaya Positif Covid-19

Setelah itu, pada 7 September 2020, para bakal calon melakukan tes kesehatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Hasil tes dari empat orang calon yang mendaftar, hanya Machfud yang positif Covid-19.

Dia dan Mujiaman pasangannya pun tidak bisa melanjutkan tes kesehatan pada 8-9 September.

Terkait hal tersebut, KPU meminta Machfud untuk melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Jika hasil tes swab nanti negatif, Machfud dan Mujiaman bisa melanjutkan pemeriksaan kesehatan tahap berikutnya.

"Kalau sekarang kondisi saya fit, saya biasa main bola pingpong, dan bersepeda kalau di rumah," ucapnya.

Baca juga: Rekomendasi Belum Keluar, Golkar Disebut Dukung Machfud di Pilkada Surabaya

KPU umumkan tanpa sebut nama

Bakal calon wali kota Surabaya, Machfud ArifinKOMPAS.COM/A. FAIZAL Bakal calon wali kota Surabaya, Machfud Arifin
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya mengumumkan salah seorang bakal calon wali kota atau wakil wali kota Surabaya positif Covid-19 pada Rabu (9/9/2020).

Namun saat itu, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Surabaya Soeprayitno, menolak menyebut nama.

"Kami sudah menyerahkan hasil tes tersebut kepada calon yang dimaksud," kata Soeprayitno dikonfirmasi Rabu siang.

Karena positif Covid-19, tahapan pemeriksaan terhadap calon dimaksud diundur.

Baca juga: Machfud Arifin Gandeng Mujiaman di Pilkada Surabaya 2020

"Calon yang bersangkutan diwajibkan isolasi mandiri sampai 17 September. Tapi, kalau memang dibutuhkan waktu lagi akan ditambah 3 hari lagi," ujar dia.

Atas kondisi tersebut, KPU Surabaya sudah menerbitkan regulasi khusus untuk tahapan tes kesehatan bagi pasangan calon di Pilkada Surabaya.

Selama 3 hari sejak 7 hingga 9 September 2020, KPU menetapkan sebagai tahapan pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon kepala daerah Pilkada Surabaya.

Baca juga: Pilkada Surabaya, Mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin Borong Dukungan 8 Parpol

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Bappilu DPC PDI-P Surabaya Anas Karno, mengapresiasi KPU yang mengumumkan ada calon yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa menyebut nama.

Menurut dia, transparansi itu diperlukan mengingat kegiatan calon kepala daerah selalu dikelilingi banyak orang.

"Ketika dites dan positif Covid-19, maka harus ada tracing, lalu treatment dan isolasinya ditentukan. Jadi, penting diumumkan terbuka untuk kebutuhan tracing, siapa saja yang berinteraksi. Ini menyangkut kesehatan masyarakat juga," ujar dia.

Baca juga: Machfud Arifin Khawatir Isu Penghinaan Risma Ganggu Stabilitas Pilkada

Pilkada Surabaya dipastikan diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

Selain pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang didukung 8 partai koalisi yakni Partai Nasdem, PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, PKS, dan Partai Golkar, Pilkada Surabata juga diikuti pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI-P dan didukung PSI.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com