Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kota Kupang Krisis Air Bersih

Kompas.com - 11/09/2020, 21:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini kesulitan untuk memeroleh air bersih yang disalurkan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT, Darius Beda Daton, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/9/2020) malam.

"Hingga saat ini semua wilayah di kota ini mengeluh air macet. PDAM belum ketemu solusinya," ungkap Darius.

Darius menuturkan, keluhan warga itu disampaikan melalui pesan singkat dan juga pesan multimedia.

Baca juga: Lemas dan Panas, Satu Keluarga Sopir Taksi di Madiun Terjangkit Covid-19

Keluhan warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang itu sejak Juli hingga saat ini.

"Ternyata setelah saya diskusi dengan PDAM, katanya debit air turun drastis. Dan PDAM tak bisa memastikan kapan debit air normal," ujar Darius.

"Jalan El Tari saja yang sumber dari mata air Oepura sudah tak mengalir satu bulan ini," sambung dia.

Terkait persoalan kekurangan sumber air baku di kota ini, maka pihaknya akan mengomunikasikan dengan Wali Kota Kupang.

Hal itu untuk memastikan rencana pemerintah kota menggunakan sumber air dari Kali Dendeng dan penggunaan sumur bor milik warga, dapat berjalan secepat mungkin.

Sebab, kata Darius, baru bulan Juli saja air sudah macet.

"Bisa kita bayangkan hingga Desember warga masih kesulitan air bersih," imbuh dia.

Baca juga: Sudah Sebulan 5 Desa di NTT Ini Krisis Air Bersih

Pihaknya menginginkan ada terobosan PDAM untuk mencari sumber air baru.

"Bukan saja pasrah pada soal menurunnya debit air, sebab air bersih adalah hak dasar warga yang harus dipenuhi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com