TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengaku pihaknya langsung menyiapkan tambahan ruangan isolasi khusus Covid-19 setelah DKI Jakarta akan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Satu gedung khusus di RSUD Soekardjo milik pemerintah daerah berkapasitas 40 ruang rawat inap ditetapkan sebagai tambahan ruang isolasi khusus pasien corona.
Apalagi, Budi mensinyalir kasus positif Covid-19 muncul akibat adanya mobilisasi warga dari Jakarta dan Bandung Raya yang datang bebas ke Kota Tasikmalaya.
"Terlebih pelaku bisnis warga Kota Tasikmalaya hampir setiap hari bolak-balik Jakarta untuk berdagang. Perkembangan pandemi Covid di Kota Tasikmalaya tak terlepas dari peningkatan yang terjadi secara nasional. Dalam berapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan," jelas Budi kepada wartawan saat meninjau ruang isolasi tambahan di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jumat (11/9/2020).
Baca juga: Kota Tasikmalaya Kembali Darurat Covid-19, PSBB Direncanakan
Budi menilai, penambahan ruang khusus isolasi tersebut karena terjadi peningkatan pasien Covid-19 sehingga membuat ruang isolasi di beberapa rumah sakit penuh.
Pihaknya pun gerak cepat menyediakan langkah alternatif penambahan ruang isolasi di rumah sakit milik pemerintah.
"Kita putuskan, gedung ini untuk ruang isolasi. Kemarin ini belum digunakan karena alkes belum lengkap, sekarang sudah siap," tambah Budi.
Gedung alternatif khusus ruang isolasi ini memiliki 40 tempat tidur, sehingga total tempat tidur ruang isolasi di RSUD dr Soekardjo sebanyak 49 unit.
Tenaga medis khusus mulai dokter spesialis dan para perawat pun ditambah untuk nantinya bersiaga menangani pasien terkonfirmasi corona.
"Besok sudah bisa beroperasi. Besok sudah siap," ujar Budi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan