Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajan Pakai Uang Palsu, Emak-emak Dikejar dan Ditangkap Pedagang Pasar

Kompas.com - 11/09/2020, 19:20 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pembeli memadati dagangan Suginem (55) di sebuah kios dalam Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suginem menjual jajanan pasar, seperti kue, roti hingga gorengan, setiap hari di kios yang tidak jauh dari pintu masuk gedung pasar.

Pembeli selalu banyak setiap pagi, seperti hari ini. Tak disangka, kondisi ramai itu malah dimanfaatkan orang untuk membeli dengan uang palsu.

"Posisi kios sedang ramai dan ibu saya yang melayani,” kata Evi Antasari (33), anak ke-3 dari Suginem, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Diduga Pakai Uang Palsu, Seorang Wanita Ditangkap Pedagang Usai Belanja di Pasar

Seorang pembeli membawa uang palsu itu adalah perempuan setengah baya. Ia membeli jajan pasar hingga Rp 15.000. Ketika itu masih pukul 07.30 WIB. Ia membayar pakai satu lembar Rp 100.0000.

Evi menceritakan, Suginem ragu pada keaslian uang itu. Ia tidak langsung memberi uang kembalian.

Suginem menyerahkan uang itu ke adik dari Evi, untuk dicek. Evi sempat nimbrung untuk melihat uang lembar merah itu.

Evi membalik-balik uang itu. Ia lantas meyakini kalau selembar uang Rp 100.000 itu uang palsu.

“Saya minta pembeli itu mengganti pakai uang lain saja. Ia ganti dengan uang Rp 50.000, kemudian dia pergi jalan ke lorong itu,” kata Evi.

Diam-diam, salah seorang anak Suginem melaporkan kejadian ini pada satpam pasar, Suharno (50).

Satpam pasar langsung mengejar emak-emak yang mencurigakan itu, dicegah tidak keluar pasar, dibawa ke pos sekuriti untuk diperiksa.

Suharno menceritakan, ia tak menemukan uang palsu, baik pada dompet maupun motor perempuan itu.

“Saya tidak sampai menggeledah sampai ke balik baju dan dada,” kata Suharno.

Baca juga: Buronan Cetak Rp 320 Juta Uang Palsu untuk Beli Barang secara COD, Para Korban Rugi Puluhan Juta Rupiah

Namun, kondisi pasar sudah telanjur tegang. Pasalnya, tidak hanya Suginem yang mengaku menjadi korban.

Suharno menceritakan, banyak pedagang selain Suginem yang pernah kena tipu uang palsu. Pelakunya tidak pernah tertangkap hingga kini.

Kali ini, mereka akhirnya bisa menangkap seorang pembeli dengan menggunakan uang palsu.

Kesal atas kejadian berulang, mereka pun melaporkannya pada polisi.

“Banyak pedagang pasar di sini pernah mengalami mendapat uang palsu. Karena itu, kami laporkan ke polisi kejadian ini. Orangnya dibawa ke polisi,” kata Suharno.

“Informasi terakhir, polisi yang tadi ke (pasar) sini mengatakan kalau menemukan 12 lembar uang palsu itu disimpan di balik kutang,” kata Suharno.

Disibukkan keramaian

Kios Suginem selalu penuh pembeli setiap pagi. Kebanyakan adalah orang berangkat kerja dan kantor yang membeli panganan untuk sarapan.

Para pembeli padat dan berdekatan. Sangat sibuk melayani pelanggan sehingga kerap tidak teliti ketika transaksi.

“Sehari bisa (omset) Rp 3 juta,” kata Suginem menggambarkan banyaknya pembeli datang. Beruntung ia mendapat dukungan anak-anaknya.

Baca juga: Kabur dari Sel, Buronan Menyamar Jadi Petugas Bank dan Cetak Uang Palsu

Hari itu, ia menerima selembar Rp 100.000 dari salah satu pembeli. Ia mengaku ragu lantas memastikan keaslian uang pada anak-anaknya.

Keraguan ini muncul lantaran Suginem pernah menjadi korban penipuan serupa belum genap satu bulan lalu. Awalnya, Suginem belum menyadari uang palsu itu.

Usai jualan, ia menggunakan uang hasil dagangan untuk membayar suplier jajanannya. Suplier dagangnya menolak uang Rp 100.000 dari Suginem dengan alasan uang palsu. Ia sadar bahwa uang itu dari salah satu pembeli.

Kesibukan meladeni pembeli membuat layanan mesti serba cepat. Akibatnya, kerap kurang teliti saat menerima uang dari pembeli.

“Selain itu, saya tidak pakai kacamata waktu itu,” kata Suginem.

Sejak itu, ia mulai lebih hati-hati.

“Waktu itu tidak pakai kacamata. Saya raba saja, licin seperti uang baru. Sekarang kalau dagang selalu pakai kacamata (biar bisa lihat jelas uang dagangan). Juga saya tanyakan ke anak-anak kalau ketemu uang seperti itu,” kata Suginem usai melaporkan kejadian ini ke Polsek Wates.

Tidak hanya itu, pedagang pasar lain rupanya banyak yang punya cerita serupa di waktu lalu.

“Ada yang sampai tiga kali. Uangnya dirobek-robek. Ada juga yang uangnya terus dibakar,” kata Suginem.

Dihubungi terpisah, Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Inspektur Satu I Nengah Jeffry mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

"Masih dalam pendalaman. Mohon beri waktu," kata Jeffry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com