Setelah menemukan fenomena itu, Roby menggunakan menu pengukuran Google Maps.
Buaya tersebut, diperkirakan memiliki panjang tubuh 15 meter atau lebih panjang dari kapal nelayan.
"Kita ukur dengan jarak yang ada di menu Gogle Maps, bentuknya jelas, ada moncong, badan, dan ekor, cuma ukurannya enggak wajar, ukuran buaya jauh lebih besar dibandingkan dengan kapal nelayan yang lewat. Kapal cuma 12 meter, masih panjang buayanya, 3 meter lagi," jelas dia.
"Akhirnya saat saya perlihatkan penampakan itu, semua teman melihat dan sama-sama mencari ukurannya, yang keluar tetap 15 meter panjang dengan lebar 2,5 meter, akhirnya di-cancel itu agenda memancing," lanjut Roby.
Baca juga: Akurasi Google Maps di Wilayah Jakarta Naik 22 Persen
"Kita tahu foto satelit diperbaharui setiap 3 bulan sekali, yang saya tanyakan, kapan terakhir kali foto satelit untuk daerah Kalimantan Utara diambil? Ada image buaya sepanjang 15 meter dengan lebar 2,5 meter di perairan," tulis Roby dalam surat tersebut.
Seandainya ada kesalahan scanning satelit, seharusnya ada wilayah yang terlihat buram dan tidak.
Akan tetapi, keberadaan buaya itu tak pernah berbeda. Hingga kini, ia masih menunggu jawaban pihak Google.
"Belum ada tanggapan, tapi bagaimanapun memang perlu warning bagi masyarakat, di situ daerah nelayan paling sering cari ikan dan pemancing," tegas Roby.
Baca juga: Kerap Diburu, Kawanan Buaya Semakin Sering Muncul dan Meneror Warga