Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bayar IPI Rp 35 Juta, Mahasiswa Baru Batal Daftar ke Unsika

Kompas.com - 11/09/2020, 15:52 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Universitas Sungaperbangsa Karawang (Unsika) trending di Twitter.

Pada Kamis (10/9/2020) pukul 18.30 WIB, tagar UNSIKAKENAPASIH menempati urutan pertama populer di Twitter dengan 9.229 cuitan.

Tagar itu ada sebagai protes persoalan uang pangkal kuliah yang dinilai mahal.

Akun @pinkday__ misalnya mengungkapkan kesedihannya sambil mengunggah percakapan dengan mahasiswa baru yang mencabut berkas

"Pdhl gw cm panitia pkkmb fakultas, tp baca ini beneran sedih banget. gila sih," ujar @pinkday__.

Hal yang sama disampaikan @efiardaa.

"Byr kuranglebih untuk uang pangkal 30 jt dimasa pandemi ditambah lagi fasilitas kmpus yg kurang ga worth lah, ga ngaca gitu," tulisnya.

Baca juga: Sri Mulyani, Rektor Perempuan Pertama Unsika, Dipilih Secara Online

 

Diketahui, pada penerimaan mahasiswa baru 2020 di jalur mandiri, Unsika menetapkan uang iuran pengembangan institusi (IPI) hingga puluhan juta rupiah, tergantung jurusannya.

Batal daftar kuliah

Dalam proses pendaftaran itu, banyak calon mahasiswa yang mencabut berkas pendaftaran di jalur mandiri. Salah satunya Disya Nurul Ariza (19).

Gadis asal Kabupaten Bekasi itu membatalkan diri daftar melalui jalur mandiri untuk masuk jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unsika. Alasannya karena tak sanggup membayar uang pangkal.

"Karena terlalu mahal dan orangtua saya tak sanggup membayar uang pengembangan institusi," kata Disya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (10/9/2020). 

Sebetulnya, kata Disya, orangtuanya tahu jika mendaftar lewat jalur mandiri, harus membayar uang minimal Rp 35 juta.

Namun ia dan orangtuanya mencoba bertanya ke kampus, barangkali ada kebijakan keringanan membayar uang pangkal atau bisa dicicil.

"Namun pihak kampus bilang tak ada keringanan biaya, bahkan uang Rp 35 juta itu minimal," ungkapnya.

Disya dan orangtuanya pulang ke rumah. Kini ia mengaku tengah mencari kampus lain yang biaya kuliahnya terjangkau.

"Saya mendaftar ke Unsika karena tak ada kampus negeri di Kabupaten Bekasi," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com