Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tasikmalaya Kembali Darurat Covid-19, PSBB Direncanakan

Kompas.com - 11/09/2020, 14:29 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, terdapat lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penambahan kasus itu dinilai imbas dari meningkatnya klaster baru di Bandung dan Jakarta.

Namun, pihaknya belum bisa menyebut jumlah pastinya, karena sampai sekarang masih diverifikasi oleh petugas lapangan.

Baca juga: Peneliti Unpad Ungkap Kekurangan Vaksin Covid-19 Sinovac dari China

"Hari ini ada penambahan yang cukup signifikan. Penambahannya tidak satu, dua kasus. Yang jelas, hari ini penambahannya cukup banyak. Jumlahnya banyak pokoknya, ini darurat Covid lagi," kata Uus kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).

Menurut Uus, penambahan kasus kemungkinan besar berimbas pada penutupan salah satu fasilitas kesehatan, yakni Puskesmas Cihideung di Kota Tasikmalaya.

Saat ini, pihak Dinkes sedang berkomunikasi dengan Gugus Tugas dan kepala daerah tentang langkah selanjutnya untuk mengantisipasi darurat Covid-19 untuk kedua kalinya.

"Kita kemungkinan besar akan merekomendasikan untuk PSBB lagi, tapi sekarang masih dievaluasi secara keseluruhan terkait kondisi darurat Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Tapi, tetap nanti yang memutuskan PSBB atau tidak adalah Gugus Tugas dan kewenangan kepala daerah," kata Uus.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 2 Skema Penyuntikan Vaksin Covid-19 pada Masyarakat

Fasilitas kesehatan yang terdapat penularan virus akan segera ditutup untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

 

Pihak Dinkes akan segera menyiapkan salah satu rumah sakit swasta yang akan dijadikan pusat perawatan khusus pasien Covid-19.

Menurut Uus, apabila nantinya diberlakukan lagi PSBB di Kota Tasikmalaya, maka konsekuensinya akan diterapkan kembali seperti PSBB pertama.

Baca juga: Erick Thohir: Operasi Yustisi Mulai Pekan Depan untuk Menekan Covid-19

Uus mengatakan, mobilitas warga di Kota Tasikmalaya sangat erat dengan kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta.

Penambahan pasien di Tasikmalaya dinilai sangat dipengaruhi mobilitas warga dari luar kota.

"Kalau normal itu, tercatat dari armada bus saja yang besar-besar, tiap harinya ada 8.000 orang dari Tasikmalaya ke Bandung, Jakarta dan sebaliknya. Hari ini, kita akan selesaikan dan cek kembali berapa kenaikan signifikannya dan kemungkinan bahaya ke depannya," kata Uus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com