Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Vaksin Covid-19 Sinovac Tak Terlalu Imunogenik, Harus Disuntikkan 2 Kali

Kompas.com - 11/09/2020, 13:51 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Disuntik dua kali

Meski lebih aman, vaksin Sinovac yang diuji coba memiliki kekurangan tidak begitu imunogenik.

“Kekurangan vaksin (asal China) tidak begitu imunogenik, sehingga harus disuntikkan lebih dari sekali,” ujar Kusnandi dalam Dies Natalis Universitas Padjadjaran (Unpad) yang digelar virtual, Jumat (11/9/2020).

Hal tersebut adalah jawaban mengapa para relawan mendapatkan dua kali suntikan pada uji klinis tahap tiga.

Baca juga: Perjalanan Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Kisah Nasihat Ibundanya

Negara lain memesan 3-4 kali dari jumlah yang dibutuhkan

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Lantaran tiap individu membutuhkan dua kali suntikan, maka beberapa negara diketahui memesan vaksin lebih banyak.

Negara seperti Inggis dan Jepang bahkan memesan 3 hingga 4 kali dari jumlah vaksin yang dibutuhkan.

Indonesia, dalam penyediaan vaksin, bekerja sama dengan China lantaran penyakit bermula dari sana.

Menteri BUMN Erick Thohir pun mengatakan, Indonesia akan mendapatkan tambahan 20 juta dosis vaksin dari Sinovac akhir tahun ini.

Sedangkan tahun depan, jumlahnya akan ditambah 250 juta dosis.

Sedangkan vaksin dari G42 UAE akan tiba di Indonesia pada Desember 2020, yakni sebanyak 10 juta dosis.

Kemudian 50 juta dosis lagi pada kuartal I tahun 2021.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Reni Susanti | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com