Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Tak Pakai Masker di Solo, Siap-siap Bersihkan Sungai Selama 15 Menit

Kompas.com - 10/09/2020, 12:18 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menerapkan sanksi sosial berupa membersihkan sungai selama 15 menit untuk orang yang tidak mengenakan masker saat keluar rumah.

Sanksi itu mulai berlaku pada pekan depan.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, hukuman itu bakal diberikan kepada siapa saja yang tertangkap keluar rumah tanpa masker.

"Tanpa terkecuali, baik TNI-Polri, saya sendiri, kejaksaan, Muspida apabila ketahuan dan ditangkap, bersama-sama membersihkan sungai," kata Rudy, sapaan Wali Kota Solo, di kantornya, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Sanksi Bersihkan Sungai untuk Pelanggar Protokol Covid-19 di Solo Berlaku Pekan Depan

Para pelanggar protokol pencegahan penularan Covid-19 yang tertangkap nantinya dikumpulkan di Kantor Satpol PP.

Setelah itu mereka secara bersama-sama membersihkan sungai.

"Setelah itu bareng-bareng (bersama-sama) dengan wali kota nyemplung (turun) sungai membersihkan sedimentasi dan rumput. Kalau sekali ditangkap membersihkan selama 15 menit," terang dia.

Rudy menambahkan, apabila ada warga yang kembali tertangkap oleh petugas gabungan tidak memakai masker, maka hukumannya sama membersihkan sungai.

Adapun sungai yang menjadi target sasaran bagi pelanggar protokol Covid-19 di antaranya Kali Pepe, saluran drainase di Jalan Supomo maupun kawasan Stadion Sriwedari, dan saluran drainase di jalan-jalan kampung.

"Kalau ditangkap lagi hukumannya dikali dua menjadi 30 menit membersihkan sedimentasi dan rumput sungai," kata Rudy.

Baca juga: Mengenal Tikus Pithi, Ormas Pendukung Paslon Penantang Gibran di Pilkada Solo: Kami Bukan Boneka

Rudy menyampaikan semua peralatan untuk mendukung penerapan sanksi sosial tersebut sudah siap.

Lebih jauh, Rudy mengungkap hukuman membersihkan sungai yang diterapkan memiliki banyak manfaat.

Selain mengurangi risiko banjir, juga mengurangi bau akibat pencemaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com