Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Verifikasi Data, Petugas Sensus Perempuan Dilecehkan Ketua RT, Ini Faktanya

Kompas.com - 10/09/2020, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NE (26) seorang petugas sensus perempuan mengalami pelecehan seksual saat verifikasi data di rumah ST (67) seorang ketua RT di wilayah Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Pelecehan terjadi pada Minggu (6/9/2020).

Hari iitu NE datang ke rumah ST untuk klarifikasi data kependudukan. Sesuai dengan prosedur, sebelum datang ke rumah warga, petugas harus berkoordinasi dengan Ketua RT untuk verifikasi data.

Baca juga: Seorang Petugas Sensus Perempuan Dilecehkan Ketua RT Saat Verifikasi Data Kependudukan

Setelah itu, ketua RT atau orang yang ditunjuk akan mendampingi petugas untuk verisikasi ke rumah warga.

“Kalau mungkin ada masalah petugas sensus bisa melaporkan kepada koordinator petugas sensus,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Madiun, Umar Sjaifudin saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (9/9/2020).

Ternyata saat masuk ke dalam rumah, Ketua RT melecehkan NE.

Baca juga: Guru TK Dilecehkan Kepala Sekolah Dalam Ruangan, Bajunya Ditarik hingga Robek

Tak terima dengan perlakuan pria 67 tahun tersebut, NE melaporkan kejadian tersebut ke suaminya. Sang suami kemudian melaporkan kejadian tersebut ke lurah setempat.

Tak lama kemudian, lurah setempat melakukan pertemuan dan dihadiri NE dan suaminya, Ketua RT dan istrinya, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan petugas BPS Kota Madiun.

Ketua RT tersebut kemudian membuat surat pernyataan dan mengakui sudah melakukan perbuatan tak senonoh pada petugas sensus.

“Pak RT-nya sudah membuat surat pernyataan yang intinya mengakui telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan tersebut kepada petugas sensus kami,” ujar Umar.

Baca juga: Kenalan di Facebook, Perempuan Ini Malah Dilecehkan dan Dirampas Motornya

Soal sanksi, Umar menyerahkan sepenuhnya kepada lurah setempat. Ia mengatakan kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum.

Setelah kejadian tersebut, pihaknya sudah mendatangi rumah NE dan korban mengaku masih trauma dan malu jika keluar rumah.

“Barusan kami ke rumahnya korban. Korban mengaku masih trauma keluar rumah dan tidak mau lagi melanjutkan menjalankan tugasnya sebagai petugas sensus meski didampingi petugas dari BPS,” ujar Umar.

Baca juga: Fakta Ketua KPU Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak, Korban Dilecehkan di Toilet Saat Magang

Hal tersebut dibenarkan oleh suami korban, PR. Saat dikonfirmasi terpisah, PR mengaku istrinya masih trauma dengan kejadian tersebut.

Saat ini, istrinya lebih banyak di rumah dan tidak keluar karena malu dengan kejadian tersebut.

Atas kejadian tersebut PR juga meminta agar Wali Kota Madiun, Maidi memberhentikan oknum ketua RT yang melecehkan istrinya.

“Saya minta oknum ketua RT itu diberhentikan dan diganti orang lain agar tidak terjadi di wilayah lain,” kata PR.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com