Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakob Oetama Wafat, Seniman Yogyakarta Gelar Doa Bersama di Taman Yakoban

Kompas.com - 10/09/2020, 05:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Muhammad Shodiq menuturkan, Romo Sindhunata pernah menyampaikan jika sumur itu mengibaratkan Pak Jakob ini seorang guru.

Sumur itu pertanda ilmu pengetahuan dari Jakob Oetama itu sendiri.

"Dalam ruangan ini adalah bagaimana kita mengekspresikan suatu ruang kehilangan, di mana pemilik sumur ini sudah tiada. Tetapi air di dalam sumur itu masih ada," bebernya.

Baca juga: Beri Penghormatan Terakhir, Chairul Tanjung: Pak Jakob Oetama adalah Panutan Kita Semua

Diungkapkannya, doa bersama diikuti dari lintas iman. Semua memanjatkan doa dengan caranya masing-masing untuk Jakob Oetama.

"Karena saya seniman, saya berdoa dengan cara berekspresi seperti itu. Tadi ada yang dari pondok pesantren, ada juga kawan dari Katolik," tandasnya.

Seperti diketahui, pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Jakob wafat karena mengalami gangguan multiorgan. Usia sepuh kemudian memperparah kondisi Jakob hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com