NGAWI, KOMPAS.com – Bupati Magetan Suprawoto mengenang Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia sebagai tokoh pers yang santun.
Suprawoto yang pernah menjabat sebagai kepala bidang pers dan penerbitan Kanwil Deppen Provinsi Jawa Timur tahun 1994 ini mengaku beberapa kali bertemu dengan Jakob Oetomo sebagai narasumber ketika peringatan Hari Pers Nasional ataupun dalam sejumlah kegiatan seminar di mana JO sebagai narasumber.
“Salah satu rahasia menurut beliau waktu itu, mengasuh media (zaman orba) harus pandai menitih buih. Ketika arus deras jangan melawan, akan tergilas. Ketika arus deras kita harus menepi,” ujar Suprawoto melalui pesan singkat, Rabu (9/9/2020).
Baca juga: Khofifah: Jakob Oetama Sosok Cerdas, Humanis, dan Sederhana
Suprawoto menilai, sebagai pengasuh media di zaman orde baru, Jakob Oetama merupakan sosok yang pandai meniti buih.
Dia selalu ingat perkataan Jakob terkait aru deras yang dihadapi dunia pers di saat orde baru.
“Pada waktu rezim orba, Kompas termasuk harian yang pernah juga dilarang terbit beberapa waktu (seingat saya). Namun, Kompas tetap eksis dan semakin besar dan menjadi barometer harian berpengaruh di Indonesia,” ujar dia.
Baca juga: Jakob Oetama Wafat, Wakil Wali Kota Yogyakarta: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Nasional
Menurutnya, Jakob merupakan sosok yang santun, sesantun politik redaksional Kompas yang dibesarkan.
Melalui media, Jakob mampu mencerdaskan pembacanya.