Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Riyem: Saya Tak Pernah Minta-minta, Bersyukur Bisa Jualan Kerupuk

Kompas.com - 09/09/2020, 18:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Daripada hidup dari hasil meminta-minta, Mbah Riyem memilih tetap bekerja di usia senjanya.

Nenek penjual kerupuk lempeng berusia 80 tahun itu mengaku bersyukur diberi kesehatan, meski harus berjalan jauh menjajakan dagangan setiap hari.

Kulo mboten nate nyuwun-nyuwun teng pundi-pundi (saya tidak pernah minta-minta kemana-mana). Kulo bersyukur diparingi kesehatan kaleh saget sadean (saya bersyukur diberi kesehatan dan bisa berjualan,” kata Mbah Riyem kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Mbah Riyem Hidup Sebatang Kara, 50 Tahun Jalan Kaki Berjualan Kerupuk

50 tahun berjualan keliling

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Mbah Riyem berjualan sejak usianya 30 tahun.

Artinya, sudah 50 tahun Mbah Riyem berkeliling di jalanan untuk mencari penghidupan.

Setiap hari ia membeli kerupuk dari perajin untuk dijual kembali.

Mbah Riyem selalu berjalan kaki sambil menggendong keranjang dagangannya.

Ia biasanya lebih dulu menawarkan dagangan ke Pasar Winongo sebelum berkeliling Kota Madiun.

Setiap hari, nenek tersebut berjalan sekitar dua sampai tiga kilometer.

Fisiknya yang menua harus menahan terik matahari demi sesuap nasi.

Baca juga: Mbah Ginem: Saya Nangis, Dagangan Belum Dibayar Sudah Dibawa Kabur Orang

 

Ilustrasi jalan rayaKOMPAS / WAWAN H PRABOWO Ilustrasi jalan raya
Hidup seorang diri

Mbah Riyem hidup seorang diri. Ia diceraikan oleh suaminya sejak tahun 1970.

Semenjak saat itu, Mbah Riyem tak mau menikah lagi.

Ia tinggal seorang diri di rumahnya Jalan Gajah Mada, Kelurahan Winongo.

"Kulo tumbas omah niku empun dangu (saya membeli rumah itu sudah lama),” kata Mbah Riyem.

Meski kerap menjalani hari yang sulit, Mbah Riyem berprinsip tak akan meminta-minta.

Ia lebih memilih berjalan kaki menyusuri Kota Madiun dan menjajakan kerupuk, daripada menjadi pengemis.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com