KOMPAS.com- Daripada hidup dari hasil meminta-minta, Mbah Riyem memilih tetap bekerja di usia senjanya.
Nenek penjual kerupuk lempeng berusia 80 tahun itu mengaku bersyukur diberi kesehatan, meski harus berjalan jauh menjajakan dagangan setiap hari.
“Kulo mboten nate nyuwun-nyuwun teng pundi-pundi (saya tidak pernah minta-minta kemana-mana). Kulo bersyukur diparingi kesehatan kaleh saget sadean (saya bersyukur diberi kesehatan dan bisa berjualan,” kata Mbah Riyem kepada Kompas.com.
Baca juga: Kisah Mbah Riyem Hidup Sebatang Kara, 50 Tahun Jalan Kaki Berjualan Kerupuk
Artinya, sudah 50 tahun Mbah Riyem berkeliling di jalanan untuk mencari penghidupan.
Setiap hari ia membeli kerupuk dari perajin untuk dijual kembali.
Mbah Riyem selalu berjalan kaki sambil menggendong keranjang dagangannya.
Ia biasanya lebih dulu menawarkan dagangan ke Pasar Winongo sebelum berkeliling Kota Madiun.
Setiap hari, nenek tersebut berjalan sekitar dua sampai tiga kilometer.
Fisiknya yang menua harus menahan terik matahari demi sesuap nasi.
Baca juga: Mbah Ginem: Saya Nangis, Dagangan Belum Dibayar Sudah Dibawa Kabur Orang