Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Razia Masker 4 Jam, Satpol PP DIY Jaring 176 Pelanggar Protokol Kesehatan

Kompas.com - 09/09/2020, 17:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP DIY berhasil menjaring 176 pelanggar protokol kesehatan saat razia masker pada Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 19.30 hingga 23.30 WIB.

Kasatpol PP DIY Noviyar Rahmad mengatakan, razia dipusatkan di titik nol Yogyakarta dan  sekitaran Tugu Yogyakarta.

"Pelanggar banyak yang tidak pakai masker. Mereka sebagian ada warga DIY, tetapi ada juga dari luar DIY, dan wisatawan dari Jepang juga terjaring dalam razia ini," jelasnya saat dihubungi awak media, Rabu (9/8/2020).

Baca juga: Opsi Sanksi untuk Calon Kepala Daerah Pelanggar Protokol Kesehatan

Dia menjelaskan, warga yang terjaring dalam razia disanksi menyapu jalan selama 15 menit.

Pada pagi harinya, Satpol PP DIY kembali menggelar razia masker di Pasar Bantul dan Gamping.

Pihaknya menyasar kepada para pelaku usaha.

"Tempat usaha sebanyak 10 di sekitar Prawirotaman berupa kafe-kafe hiburan di sana. Pelanggaran pengunjung tidak pakai masker, kemudian susunan kursi tidak jaga jarak," katanya.

Dia menambahkan, pelangaran kali ini pihaknya hanya memberikan peringatan.

Namun, jika kembali melanggar sanksi terberat yakni penutupan tempat usaha selama 1x24 jam.

"Kita pantau terus, malam ini kita cek lagi kalau belum akan ditutup selama 1x24 jam," imbuhnya.

Baca juga: Denda bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Riau hingga Rp 5 Juta

Sementara itu, Sekretaris daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengimbau kepada warga turut berpartisipasi aktif dalam penegakan protokol kesehatan.

"Selama ini kita belum lakukan operasi tetapi saat dilakukan operasi kita banyak temukan masyarakat pelanggar protokol. Kita meminta kepada masyarakat mengingatkan satu dengan yang lain, banyak bukti orang berkerumun tanpa menggunakan masker itu bisa menimbulkan penularan," jelasnya.

Pemda DIY berencana akan menggelar operasi serupa di tempat wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Operasi akan dilakukan di tempat-tempat dengan potensi tinggi seperti temoat wisata, mall, nol kilometer," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com