Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Surabaya: Salah Satu Calon di Pilkada Surabaya Positif Covid-19

Kompas.com - 09/09/2020, 16:30 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Salah seorang bakal calon wali kota atau wakil wali kota Surabaya disebut positif Covid-19.

Informasi itu berdasarkan pemberitahuan surat hasil tes PCR dari RSU dr Soetomo kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (9/9/2020).

Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Surabaya Soeprayitno, menolak menyebut siapa bakal calon dimaksud, apakah bakal calon wali kota atau bakal calon wakil wali kota.

"Kami sudah menyerahkan hasil tes tersebut kepada calon yang dimaksud," kata Soeprayitno dikonfirmasi Rabu siang.

Baca juga: 2 Warga Surabaya Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Boyolali

Karena positif Covid-19, tahapan pemeriksaan terhadap calon dimaksud diundur.

"Calon yang bersangkutan diwajibkan isolasi mandiri sampai 17 September. Tapi, kalau memang dibutuhkan waktu lagi akan ditambah 3 hari lagi," ujar dia.

Atas kondisi tersebut, KPU Surabaya sudah menerbitkan regulasi khusus untuk tahapan tes kesehatan bagi pasangan calon di Pilkada Surabaya.

Selama 3 hari sejak 7 hingga 9 September 2020, KPU menetapkan sebagai tahapan pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon kepala daerah Pilkada Surabaya.

Namun, selama 3 hari tersebut, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman tidak hadir sesuai absensi.

Pilkada Surabaya dipastikan diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

Selain pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang didukung 8 partai koalisi yakni Partai Nasdem, PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, PKS, dan Partai Golkar, juga pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI-P dan didukung PSI.

Baca juga: Seorang Nenek Positif Covid-19, Sempat Dibesuk Anaknya yang Tinggal di Surabaya

Terpisah, Kepala Bappilu DPC PDI-P Surabaya Anas Karno, mengapresiasi KPU yang mengumumkan ada calon yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa menyebut nama.

Menurut dia, transparansi itu diperlukan mengingat kegiatan calon kepala daerah selalu dikelilingi banyak orang.

"Ketika dites dan positif Covid-19, maka harus ada tracing, lalu treatment dan isolasinya ditentukan. Jadi, penting diumumkan terbuka untuk kebutuhan tracing, siapa saja yang berinteraksi. Ini menyangkut kesehatan masyarakat juga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com