Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Dalam 1 Keluarga Meninggal karena Covid-19, 3 Bersaudara Jadi Yatim Piatu

Kompas.com - 09/09/2020, 16:27 WIB
Hamim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Tiga bersaudara, FAM (20), ZMM, dan APM, harus menjalani isolasi mandiri setelah kedua orang tuanya meninggal akibat positif Covid-19.

Ketiga bersaudara tersebut adalah anak dari pasangan suami istri C (50) dan SS (45), warga Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kepala Desa Margomulyo Wasiun mengatakan, tiga saudara itu telah menjalani karantina mandiri selama seminggu terakhir.

Sehari sekali, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mengunjungi dan memantau memantau kondisi kesehatan mereka.

Kebutuhan makanan dan minuman tiga bersaudara itu disuplai tetangga dan keluarga mereka.

Baca juga: Mengenal Baksi, Harimau Kurus yang Videonya Viral di Medsos, Ternyata Beratnya 103 Kg

Selain itu, dalam masa isolasi mandiri di rumahnya, tiga bersaudara tersebut juga mendapatkan bantuan sembako dari BPBD Kabupaten tuban.

Warga sekitar prihatin dengan kondisi tiga bersaudara yang menjadi yatim piatu karena Covid-19 itu.

"Alhamdulillah, kemarin desa juga menggalang donasi melalui 23 RT yang ada, ternyata respons masyarakat luar biasa untuk membantu anak yatim piatu tersebut," kata Wasiun, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, orangtua dari tiga bersaudara itu meninggal karena Covid-19 beberapa pekan lalu.

"Sesuai prosedur penganganan Covid-19, mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19 wajib menjalani isolasi," kata Bambang Priyo Utomo kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (8/9/2020).

Tertular dari klaster pasar

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati menjelaskan, orangtua dari tiga bersaudara itu tertular Covid-19 dari klaster pasar.

Awalnya, SS yang sedang sakit dinyatakan sebagai probable Covid-19 dan harus diisolasi di RSUD dr Koesma Tuban pada 5 Agustus 2020.

Tapi, C tak terima istrinya dirawat di ruang isolasi. C lalu membawa istrinya pulang dan dirawat di rumah.

"Saat itu kami sudah berusaha membujuk keluarganya agar mau dikarantina, tetapi ditolak dan membawa pulang paksa," kata Endah saat dikonfirmasi Kompas.com.

Saat itu, tim medis telah mengambil sampel swab SS. Namun, keesokan harinya SS meninggal.

Baca juga: Kisah Mbah Riyem Hidup Sebatang Kara, 50 Tahun Jalan Kaki Berjualan Kerupuk

Hasil tes swabnya keluar seminggu setelah meninggal dan dinyatakan positif Covid-19.

Pada 12 Agustus 2020, ibu mertua C yang tinggal di rumah yang sama juga meninggal karena Covid-19 di rumah sakit.

Tiga hari kemudian, kakak ipar C meninggal di RSNU karena sesak napas.

Pada 19 Agustus 2020, C dan adik iparnya meninggal pada hari yang sama. Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes swabnya keluar pada 24 Agustus 2020.

Kematian lima orang dalam satu keluarga itu membuat warga sekitar prihatin. Apalagi, mereka meninggalkan tiga bersaudara yang kini berstatus yatim piatu.

Seluruh keluarga dan warga yang pernah kontak dengan lima orang tersebut harus menjalani karantina mandiri untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Rawat Ibunya, Anak Tertular Corona dari Pedagang Malioboro yang Meninggal

Endah mengimbau masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan, rajin mencuci tangan, dan tidak lupa memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Masyarakat wajib patuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas, jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan olah raga," jelas Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com