Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Jumlah Kematian akibat Covid-19 di Sumsel Melebihi Nasional

Kompas.com - 09/09/2020, 16:16 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pakar Epidemiologi Sumatera Selatan, Iche Andriani Liberty mengatakan, saat ini angka kematian di daerah berjuluk Bumi Sriwijaya ini telah mencapai 5,92 persen dari total kasus positif sebanyak 4.786 kasus.

Angka itu melebihi persentase jumlah kematian secara nasional sebesar 4,1 persen.

Hal itu terjadi karena kesadaran masyarakat soal protokol kesehatan telah menurun.

Menurut Iche, mobilitas masyarakat mengalami peningkatan sejak satu pekan terakhir.

Baca juga: Ikut Pilkada, 10 Calon Petahana di Sumsel Mulai Ajukan Cuti

 

Dalam catatannya, pertumbuhan mobilitas di tempat rekreasi meningkat 4 persen, toko bahan makanan dan apotek 8 persen, serta taman rekreasi yang meningkat tajam hingga 13 persen. 

"Namun, sebaliknya ada penurunan mobilitas masyarakat ke tempat kerja sebesar 21 persen dibanding seminggu sebelumnya. Saat ini untuk persentasi angka kematian di Sumsel telah melebihi nasional, ini menjadi PR bagi kita semuan," kata Iche, Rabu (9/9/2020).

Iche menjelaskan, lengahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan bisa membuat penularan virus corona terus terjadi. 

Padahal sampai saat ini, angka pemeriksaan di Sumatera Selatan belum masif. Berdasarkan, standar dari WHO, pemeriksaan tersebut semestinya dilakukan 1:1.000 orang per minggu. 

Dengan jumlah penduduk Sumsel sekitar 8,5 juta, setidaknya ada 8.500 orang harus diperiksa setiap minggu.

"Sehingga, diharapkan dengan diberlakukannya Pergub ini tingkat kesadaran masyarakat akan kembali baik dan penularan bisa cepat terputus," ujarnya.

Perubahan kriteria tes swab

Secara terpisah, Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Yusri mengungkapkan, saat ini pemeriksaan untuk pasien Covid-19 hanya untuk orang yang memiliki gejala. 

Sedangkan untuk yang tidak memiliki gejala tidak akan diperiksa.

Hal tersebut sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan revisi lima tentang kesehatan.

"Pada pedoman sebelumnya kontak erat juga turut diperiksa. Tapi sekarang tidak lagi. Ini juga berdampak pada menurunnya jumlah pemeriksaan sampel di laboratorium," kata Yusri.

Saat ini, laboratorium Palembang telah mampu memeriksa sampel 1.000 spesimen dalam sehari.

"Sedangkan yang diperiksa sekarang cuma sekitar 200 sampai 300 spesimen. Karena yang diperiksa hanya untuk bergejala saja," ujarnya.

Baca juga: Per 16 September, Tak Pakai Masker di Sumsel Kena Denda Rp 500.000

Berdasarkan laporan dari laman corona.sumselprov.go.id, jumlah pasien Covid-19 di Sumatera Selatan pada (8/9/2020) betambah 21 orang sehingga totalnya naik menjadi  4.786 kasus.

Sedangkan suspek bertambah 125 orang dan total menjadi 16.680 kasus.

Kemudian probable 299 dan tidak ada penambahan. Kontak erat bertambah 321 orang dan menjadi 24.111 orang, sembuh 3.451 orang dan meninggal 283 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com