Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2020, 16:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Achmad Achmad Syawaludin Akbar siswa ke IV SD di Jombang sudah 6 bulan tidak bisa buang air besar (BAB) melalui lubang anus. Setiap buang hajat, ia dibantu saluran khusus di perut bagian kiri.

Penderitaan tersebut berawal saat Akbar bermain dengan sepupunya. Ketika bercanda, alat vital Akbar tak sengaja terkena tendangan sepupunya.

Seketika Akbar kesakitan dan alat vitalnya membengkak. Di waktu bersamaan dia demam dan muntah-muntah. Tak hanya itu alat vital Akbar yang membengkak juga mengeluarkan nanah.

Baca juga: Derita Akbar Tak Bisa Buang Hajat Setelah Alat Vital Kena Tendang Saat Bermain

Oleh sang ibu, Rodiyah 947), Akbar dibawa ke Pusksesmas Cukir dan dirujuk ke RSUD Jombang. Di rumah sakit, Akbar beberapa kali operasi di alat vital dan usus besar.

Salah satu operasi yang harus dijalani Akbar adalah membuat lubang buang hajat karena anus Akbar belum berfungsi.

Lubang tersebut ada di perut bagian kiri.

"Buang hajatnya lewat lubang itu. Saya bersihkan setiap setengah jam," ungkap Rodiyah, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Viral, Unggahan Pemilik Motor di Jombang Kehilangan Pelek dan Ban Depan Saat Mencari Rumput

Saat menjalani operasi dan perawatan selama 3 pekan di rumah sakit, Rodiyah harus membayar uang Rp 75 juta.

Bahkan saat Akbar meninggalkan rumah sakit, pihak keluarga masih memiliki tanggungan sebesar Rp 12 juta.

Namun karena meminta keringanan, utang Rp 12 juta tersebut dibebaskan.

"Tapi waktu itu saya minta keringanan, akhirnya yang Rp 12 juta dibebaskan," ungkap Rodiyah.

Baca juga: Serangan Hama Wereng di Jombang Diprediksi Turunkan Hasil Panen

Anak yatim, menumpang di rumah keluarga

Akbar adalah enak keempat Rodiyah. Sang ayah, Joko Bambang (57) meninggal dunia setahun yang lalu.

Bersama ibu dan saudaranya, Akbar tinggal di rumah kerabat ibunya di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Setelah selesai menjalani operasi, Akbar masih harus memeriksakan diri secara rutin setiap lima hari sekali ke rumah sakit.

Baca juga: Ibu Melahirkan di RS Tanpa Bantuan Tenaga Medis, Bupati Jombang Menyesalkan

Setiap kali memeriksakan anaknya, Rodiyah harus menyediakan uang antara Rp 800.000 hingga Rp 1 juta.

Biaya tersebut harus disediakan karena keluarganya tidak ter-cover dalam program jaminan kesehatan (JKN-KIS).

Sedangkan sepeninggal suaminya dan sejak anaknya sakit, Rodiyah tak lagi bisa bekerja dan kini terpaksa tinggal menumpang di rumah saudaranya.

"Dulu masih bisa ngontrak (rumah). Waktu bapaknya masih ada, saya bisa kerja jualan ikan, tapi sekarang tidak bisa," ungkap Rodiyah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor: David Oliver Purba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com