Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Riyem Hidup Sebatang Kara, 50 Tahun Jalan Kaki Berjualan Kerupuk

Kompas.com - 09/09/2020, 16:03 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Selain berjualan kerupuk lempeng, Riyem bercerita dirinya pernah berjualan nasi pecel di kios. Namun penghasilannya tidak seperti berjualan kerupuk.

Sepekan kemudian, Mbah Riyem kembali berjualan kerupuk keliling

Hidup sendiri

Semenjak bercerai dari suaminya, Mbah Riyem memilih tidak menikah lagi. Ia tak memiliki anak dari suaminya itu.

Baca juga: Kenangan Surya Paloh Bersama Jakob Oetama...

Untuk bertahan hidup, Mbah Riyem tinggal di rumah sederhananya di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Winongo.

Sekitar 45 tahun lalu, rumah itu dibeli seharga Rp 150.000. Sejak saat itu, ia memilih hidup sendiri di rumah itu.

Kulo tumbas omah niku empun dangu (saya membeli rumah itu sudah lama),” kata Mbah Riyem.

Setiap hari, Mbah Riyem kulakan kerupuk lempeng dari seorang pengrajin Rp 200.000. Namun tak setiap hari jualannya habis dibeli orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com